Selama pandemi, Bio Farma telah meluncurkan tiga produk untuk pemeriksaan Covid-19. Diantaranya mBioCov, BioVTM dan BioSaliva.
Pertama, mBioCov merupakan reagen yang dikembangkan oleh Biofarma pada 2022 yang dapat mendeteksi 12 mutasi virus Corona termasuk Delta, Delta Plus, Lamda hingga varian MU.
Adapun spesifisitas reagen mBioCov ialah 100% dan sensitifitas hingga 98%. mBioCov menjawab kebutuhan reagen di Indonesia yang selama ini masih dipenuhi oleh impor.
"Kita sangat memenuhi standar WHO produk ini bisa digunakan untuk semua mesin PCR open system. Sekarang TKDN-nya 45% dan ini lagi kita lakukan proses sertifikasinya ke Kemenperin," jelasnya.
Kedua, BioVTM merupakan formula dari CDC USA dan dikembangkan in-house oleh Bio Farma. Sama seperti mBioCov, BioVTM menjadi alternatif VTM produk impor.
Honesti menyebut, untuk TKDN BioVTM masih diangka 18%. Namun Honesti menjamin proses pengadaan dan ketersediaan BioVTM lebih terjamin lantaran diproduksi di dalam negeri.
"Mulai produksi dan distribusi di Agustus 2020 ini kerjasama antara BPPT, Bio Farma dan Nusantic startup company," paparnya.
Ketiga, BioSaliva yang merupakan alternatif metode PCR yang diklaim lebih nyaman karena menggunakan metode gargle PCR atau pengambilan sampel dengan berkumur hingga pangkal tenggorokan.
Honesti menyebut bagi nakes sendiri metode gargle PCR akan lebih aman karena sample diambil oleh pasien sendiri.
"Sisi kualitas pun ini sesuai dengan gold standar WHO, kemudian juga dari sisi pengetesan kita lakukan di beberapa lab. Alhamdulillah kita sudah mendapatkan izin edarnya dari Kementerian Kesehatan dan kita sudah mulai produksi, sudah mulai distribusikan ke beberapa lab terutama yang dimiliki anak-anak perusahaan holding farmasi," ujarnya.
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar