Gridhot.ID - Viral kasus panitia yang sembarangan unboxing dan utak-atik motor pembalap Ducati di Mandalika.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, bos Ducati sampai menyatakan kemarahannya akibat insiden ini.
Banyak orang kemudian penasaran dengan apa yang terjadi di balik kejadian tidak menyenangkan ini.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, fakta baru disampaikan Direktur Komunikasi Sirkuit Mandalika Happy Harinto.
Ia memberikan penjelasan soal viralnya sebuah unggahan yang memperlihatkan panitia lokal WSBK Mandalika yang membongkar secara ilegal boks kargo Ducati.
Menurut Harianto, yang dipecat bukan yang bongkar peti motor tapi yang motret.
"Yang motret bukan staf Mandalika tapi dari perusahaan shipping atau pengiriman," kata Harinto dilansir dari MotorPlus, Kamis (11/11/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, kelakuan panitia lokal itu pun sontak menjadi sorotan media asing.
Pada Rabu (10/11/2021), koresponden media motorsport asal Swiss, Speedweek, memberitakan tindakan panitia tersebut.
Speedweek membocorkan video dan foto-foto seorang yang diduga panitia lokal Mandalika Grand Prix Association (MGPA) membuka boks kargo Ducati secara ilegal dan 'mengutak-atik' motor nomor 21 milik Michael Rinaldi.
Speedweek menyebut bahwa insiden semacam itu hanya terjadi di negara dunia ketiga dan itu pun terjadi 40 tahun lalu.
Bahkan, atas kejadian itu Speedweek mengatakan bahwa terbuka kemungkinan ada boks-boks kargo lain yang telah dibuka secara ilegal.
Setelah video yang memperlihatkan panitia yang mengutak-atik motor Ducati itu viral, sebuah akun Instagram bernama @syamsoul_kuta_lombok yang mengaku sebagai pengunggah tayangan tersebut membuat klarifikasi.
Ia mengatakan, bahwa saat pengambilan gambar, motor sudah dalam kondisi terbuka.
Motor dibuka oleh pihak bea cukai untuk mengecek kelengkapan dokumen.
"Saat Pengambilan gambar, motor sudah dalam kondisi terbuka," tulis @syamsoul_kuta_lombok dalam keterangan.
"Jika kita ingin berfikir, apakah mungkin sy yg unboxing motor seperti media bilang? Apakah saya yg memegang kuncinya untuk membukanya? Sangat tidak masuk akal jika hal itu dianggap benar," sambungnya.
"Mengenai saya ikut ikutan mengambil gambar & mempublikasikan setelah melihat yg lain mengambil gambar. saya mengaku salah & minta maaf yang sebesar-besarnya walaupun hal tersebut diluar pengetahuan saya bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan," lanjutnya.
"Saya adalah orang yang kesekian yg ikut ikutan mengambil gambar setelah melihat orang orang mengambil gambar. Saya salah, Sekali lagi saya mohon maaf yg sebesar-besarnya atas kebodohan saya," tutupnya.
(*)