Pelimpahan kewenangan itu berpengaruh pada pendapatan Eka. Ganjar mengambil kebijakan menyesuaikan gaji guru honorer SMA, SMK, dan SLB dengan Upah Minimum Kota (UMK) ditambah 10 persen.
Sejak 2017, gaji Eka yang semula Rp 200.000 kini berlipat menjadi jutaan.
"Alhamdulillah, ketika honor ikut provinsi, kesejahteraan kami meningkat. Karena pada 2016 honor kami pakainya UMK, kami digaji sekitar Rp 2,3 juta. Alhamdulilah naik 10 kali lipat," paparnya.
Eka pun membalas perhatian Pemprov Jateng dengan prestasi. Ia mengikuti sejumlah lomba yang mengantarkannya juara di tingkat nasional.
Dia mengatakan, pada 2019 dia mencoba lomba tingkat nasional dan berhasil meraih juara dua pada kategori Guru Inovasi Pembelajaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
“Saya juga mengajar murid dengan hati. Anak-anak saya bisa menunjukan progresnya, itu kebahagiaan saya," paparnya.
(*)