GridHot.ID - Masyarakat dunia kembali dibuat waspada dengan kehadiran virus Corona varian baru, B.1.1.529 atau Omicron.
Melansir Kompas TV, virus omicron ini disebut-sebut berasal dari Afrika Selatan.
Beberapa sumber mengatakan, mutasi virus corona yang satu ini lebih menular dari varian-varian sebelumnya seperti Delta, dan dikhawatirkan dapat menjadi biang gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Namun, masih banyak di antara masyarakat Indonesia yang masih begitu asing dengan virus corona varian Omicron tersebut.
Dilansir dari Kontan.co.id, dunia dicemaskan lagi dengan munculnya varian baru Covid-19 di Afrika Selatan. Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman menyebut, varian baru Omicron tersebut disebut-sebut 5 kali lebih menular daripada virus corona asli, SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.
"Kalau diibaratkan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100% kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron bisa sampai 500% atau 5 kalinya kecepatan penularannya," jelas Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).
Dengan potensi penularan varian B.1.1.529 yang bisa mencapai 500 persen tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
Untuk diketahui, variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus.
Sedangkan, variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.