"Saat ini, masih dicari kenapa bisa terjadi mutasi berulang sampai beribu kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar yang kini masih menjadi misteri, tapi tidak semua kelelawar memiliki Covid-19," ungkap dia melansir laman UGM, Selasa (30/11/2021).
Berbeda dengan penelitian yang dilakukannya sejak 1988 tentang virus Covid-19 pada hewan ternak besar, unggas dan hewan kecil, Wasito menuturkan awalnya virus ini tidak menular ke manusia.
Namun, setelah mengalami banyak mutasi di kelelawar akhirnya bisa menular ke manusia.
Meski begitu, gejala yang ditimbulkan bagi hewan yang terinfeksi virus Covid-19 adalah umumnya memang menyerang saluran pernafasan tetapi tidak sedikit juga menyerang saluran pencernaan pada hewan.
Gejala terpapar virus Covid -19 pada manusia yang lebih banyak menyerang saluran pernafasan dengan muncul batuk dan pilek hingga gangguan pernafasan.
Dia menduga tidak menutup kemungkinan virus Covid-19 menyerang saluran pencernaan dengan munculnya diare akut, seperti halnya yang terjadi pada hewan terpapar virus Covid-19.
"Sekarang ini lewat pernafasan, namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama," ucap dia.
Source | : | Kompas.com,intisari-online |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar