Ia masih ramah menyapa dan menanyakan kabar suami yang hendak menceraikannya itu.
Dengan lembut Phung Anh berkata ia ikhlas jika sang suami memilih meninggalkannya demi wanita lain.
Bukannya marah akan dicerai, Phung masih saja memikirkan kehidupan sang suami dan anak-anaknya di masa depan.
"Aku tahu aku tidak pantas untukmu. Cepat atau lambat kamu akan meninggalkan aku. Kamu pergi saja dengan gadis itu. Aku hanya meminta kamu menyiapkan rumah untuk kamu dan tiga anak kita. Sisanya terserah kamu untuk memutuskan," kata Phung Anh.
Mendengar kalimat lembut sang istri, Duc Vuong merasa menyesal dan menangis.
Ia menyesal telah egois dan melupakan semua kesulitan dan penghinaan yang ditanggung istrinya di masa lalu.
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar