Perez kemudian dikembalikan ke kuburan dan dimakamkan kembali di makam yang sama.
"Setelah kami membawanya keluar dari makam, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya. Dia masih hangat, dan saya merasakan detak jantung yang lemah," kata sepupunya, Carolina Perez.
Maria Gutierrez, sang ibu sangat yakin putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan para dokter karena mengumumkan kematiannya terlalu cepat.
Dokter percaya bahwa serangan panik sementara menghentikan jantung Perez.
Beberapa berhipotesis juga mengatakan bahwa dia telah mengalami serangan cataplexy.
Dikutip Gridhot dari halodoc, Cataplexy merupakan penyakit langka yang membuat otot tubuh lumpuh setiap kali pengidapnya tertawa, menangis atau marah.
Cataplexy sering dikaitkan dengan narkolepsi, kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang mengantuk di siang hari.
Narkolepsi bisa membuat pengidapnya jatuh tertidur bahkan ketika sedang beraktivitas.
(*)