Sedangkan, sang suami yang selingkuh seringkali merasa dirinya hanya berselingkuh dan tidak memukul ataupun menyentuhnya, sehingga ia merasa tidak melakukan kekerasan.
Belum lagi, jika pola perilaku perselingkuhannya berkelanjutan.
Akibatnya, istri pun memiliki kondisi emosional yang begitu rapuh dan rentan, seperti korban pelecehan pada perempuan.
Perselingkuhan Termasuk Jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga
Tindakan perselingkuhan termasuk bentuk kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga, karena menyerang mental yang dampaknya setara dengan serangan fisik.
Lebih lanjut lagi, tindakan perselingkuhan yang dilakukan pasangan dapat memberikan dampak jangka panjang pada korban.
Pasalnya, korban perselingkuhan akan mengalami perasaan terhina, terluka, tidak berdaya, dan kondisi emosional yang begitu rentan.
Belum lagi, perselingkuhan ini juga dapat menghancurkan kehidupan anak-anak yang mengetahui orang tuanya melakukan tindakan tersebut.
Seperti kita ketahui, terdapat dua jenis pelecehan, yakni fisik dan emosional, menurut Tad Nelson & Associates, sebuah firma hukum keluarga yang berbasis di Houston.
Dengan kata lain, perselingkuhan termasuk pelecehan pada perempuan dalam bentuk emosional.
Berdasarkan pengamatan pada perempuan yang menjadi korban perselingkuhan, terdapat sejumlah karakteristik yang terjadi.