“Rem truk dan rem angin membutuhkan pemeriksaan kelaikan sebelum, saat, dan setelah mengemudi,” ucap Jusri kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Sebelum mengemudi truk dengan rem angin, maka setiap pagi mereka harus memeriksa air brake check.
Diperhatikan slack adjuster di chamber untuk memastikan keseimbangan distribusi angin ke masing-masing roda.
Pengemudi harus membuang angin dari air tank sebelum menghidupkan mesin.
Ini harus dilakukan setiap hari karena udara yang ada di tangki akan menjadi air di pagi hari.
Jika dibiarkan bisa jadi angin palsu yang membuat kemampuan rem berkurang.
“Kemudian periksa apakah ada kebocoran, lalu nyalakan mesin selama satu menit, seharusnya udara di tangki sudah kembali terisi. Sebelum jalan, periksa dengan menginjak rem, memastikan bekerja atau tidak,” kata dia.
Saat mengemudi, rem kaki pada truk atau service brake sebaiknya jangan terus digunakan.
Manfaatkan rem lain seperti exhaust brake, engine brake dan retarder untuk mengurangi laju kendaraan.
Menurut Jusri, tujuan menggunakan exhaust brake bukan untuk menghentikan kendaraan, tetapi mengurangi lajunya.