"Iya dibilangnya udah meninggal," ucap Teddy.
Setelahnya, Teddy juga mengaku saat itu tak melihat kejanggalan atau pun kelainan pada tubuh Lina seperti yang selama ini digembor-gemborkan.
Terkait tentang kejanggalan yang berada di tubuh Lina, pada akhirnya pihak kepolisian melakukan proses autopsi.
Hasil visum menunjukkan kondisi jenazah sudah dalam tahap membusuk bukan kekerasan.
Dokter ahli forensik, Fahmi dilansir via Kompas.com, mengatakan adanya luka lebam pada jenazah merupakan hal yang wajar.
"Jadi itu (lebam) dipikir bahwa lebam ini adalah luka penyebab dari kekerasan. Tapi saya itu menganggap bahwa luka lebam itu sangat normal," tegas Fahmi.
"Dan itu (lebam) timbul biasanya kurang lebih 20 sampai 30 menit pascakematian," ucap Fahmi.
Penyebab kematian Lina Jubaedah juga diketahui gegara penyakit yang berada di dalam tubuhnya.
"Pada pemeriksaan organ dalam ditemukan adanya gambaran penyakit darah tinggi yang kronis... hipertensi, batu pada saluran empedu, serta tukak lambung yang luas," Erlangga memaparkankan.
"Kemudian perbendungan pembuluh darah paru, tidak ditemukan adanya penyakit hati yang kronis, dan pembesaran sebagian otot jantung, tidak ditemukan tanda serangan jantung langsung," papar Erlangga.