Gridhot.ID - Bekerja sebagai driver ojek online memang dipenuhi berbagai resiko dan tantangan.
Beberapa kali selalu viral driver ojek online yang mengalami hal tidak mengenakkan saat dirinya bekerja.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID sebelumnya, bahkan seorang ojol sampai kehilangan nyawa anaknya gara-gara pelanggan yang mengantarkan sate beracun di Bantul beberapa waktu lalu.
Kini yang terbaru terjadi di Cirebon, Jawa Barat baru-baru ini.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, video puluhan pengemudi ojek online yang mendatangi kantor Balai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/1/2022) viral di media sosial.
Video tersebut mendapatkan banyak respon serta berbagai macam tanggapan di kolom komentar.
Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah @lambe ojol.
Hingga pukul 15.54 WIB, video tersebut mendapatkan respon 21.316 dengan 339 tanggapan di kolom komentar.
Jumlah tersebut dapat terus berubah tiap waktu.
Dalam video tersebut, ojek online beramai-ramai mendatangi lokasi rumah pelanggan tersebut.
Kedatangan mereka dijaga oleh kepolisian setempat.
Mereka menyampaikan aspirasi terkait rekan seprofesi pengemudi ojek online yang mendapatkan kalimat kasar dari pelanggan.
"Buntut atas perlakuan kasar seorang pelanggan ojek online terhadap pengemudi ojol. Akhirnya, rumah pelanggan ojol didatangi puluhan pengemudi ojek online di Jalan Jadimulya," kata lambe ojol melalui kalimat penyerta video tersebut.
Iswanto salah satu pengemudi ojek online yang hadir di keramaian itu menyampaikan, puluhan pengemudi ojek online ini menuntut klarifikasi pelanggan yang berkata kasar terhadap rekannya.
Pernyataan kasar itu menyinggung banyak perasaan pengemudi ojek online di Cirebon dan sekitarnya.
"Awalnya rekan kami sudah mengantarkan pesanan sesuai aplikasi. Saat rekan kami memberi tahu sudah sampai, pelanggan marah karena terlewat beberapa rumah. Dia menyampaikan dengan kata-kata kasar," kata Iswanto kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Kompas.com menemui langsung Ahmad Asep, pengemudi ojek online yang menerima perkataan kasar tersebut.
Dia menceritakan kejadian itu berlangsung pada hari Minggu (30/1/2022).
Sekitar pukul 12.14 WIB, dia mendapatkan pesanan mengantarkan makanan ke kawasan Jadimulya.
Dia langsung melaksanakan perintah tersebut dengan baik.
Dia membelikan makanan, dan setelah itu langsung mengantarkan ke titik lokasi yang dikirimkan pelanggan.
"Saya sudah sampai di titik yang pelanggan kirim. Saya langsung kabarkan ke pelanggan. Seketika, pelanggan balas chat dengan kata kasar, lalu nelepon marah-marah. Saya kaget dan diam saja," kata Asep kepada Kompas.com sambil menenangkan diri.
Pelanggan kemudian meminta Asep bertanya kepada warga, tapi Asep kembali mendapatkan kalimat kasar dari pelanggan tersebut.
Bahkan pelanggan tersebut memberikan bintang satu pada aplikasi tersebut.
"Saya bingung Mas, dimarahi terus, padahal sudah sesuai. Saya antarkan ke rumahnya, dia keluar pagar, langsung ambil makanan, dan masuk seketika. Setelah itu saya dapat bintang satu," katanya dengan nada lemas.
Asep mengakui ini adalah kali pertama dia alami kejadian demikian.
Dia menunjukkan kepada Kompas.com, jejak digital bintang lima yang dia dapatkan usai mengantarkan pelanggan, makanan, atau barang.
Baca Juga: Perangai Asli Mulan Jameela Dibongkar Sahabat, Istri Ahmad Dhani Disorot Kesuksesannya
Dapat bintang satu, menurutnya, seperti kerja keras dia tidak dihargai. Namun Asep menyudahi.
Dia menyampaikan bahwa pelanggan tersebut sudah meminta maaf saat di kantor balai desa.
Dirinya pun meminta maaf kepada pelanggan tersebut.
"Saya minta maaf karena saya marah berlebihan," kata pelanggan tersebut dalam video klarifikasi yang juga tersebar di sejumlah media sosial.
Dia berusaha untuk tidak mengulangi perkataan dan sikap tersebut.
(*)