Meski begitu, Covid-19 pada bayi di bawah usia 1 tahun perlu diwaspadai karena adanya risiko penyakit parah yang lebih besar.
Seperti diwartakan Mayo Clinic via Nakita.id, hal ini lantaran sistem kekebalan tubuh bayi di bawah usia 1 tahun yang belum terlalu matang.
Bayi yang belum berusia satu tahun juga cenderung memiliki saluran udara yang jauh lebih kecil sehingga membahayakan.
Dilansir GridFAME dari Kompas.com, menurut dokter spesialis anak, dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM, IBCLC, penularan virus Corona pada anak, khususnya pada bayi, biasanya terjadi dari klaster keluarga.
Jika bayi terlanjur tertular, dr. Yovita pun mengungkapkan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika merawat bayi terinfeksi Covid-19, yaitu:
Gejala
Bayi terinfeksi Covid-19 umumnya punya gejala yang mirip dengan gejala pada orang dewasa seperti demam, batuk, pilek, dan lainnya. “Pada bayi memang agak sulit, karena belum bisa menyampaikan keluhan. Tapi, bisa diperhatikan, apakah bayi lebih rewel, cenderung lemas, atau menyusunya tampak berkurang karena mungkin indera perasanya terganggu,” ujar dr. Yovita.
Tanda kegawatan
Orangtua perlu memperhatikan tanda kegawatan pada bayi positif Covid-19 seperti anak banyak tidur atau kesadaran menurun dan napas cepat.
Bayi di bawah dua bulan dikatakan sesak napas jika napasnya di atas 60 kali per menit. Sedangkan 2 bulan hingga 1 tahun jika napasnya di atas 50 kali per menit.
Selain itu, perhatikan juga saturasi oksigen pada bayi, di mana orangtua harus waspada apabila saturasi menunjukkan angka di bawah 95.