"Akhirnya aku dendam, minder. Aku enggak mau ketemu orang selama bertahun-tahun," imbuhnya menahan tangis.
Bahkan ia mengaku sampai guru di sekolahnya tidak ada yang suka dengan dirinya karena miskin.
"Guru enggak ada yang sayang sama aku, sayangnya sama orang yang punya duit," ungkapnya.
Namun Mimi Peri tidak bisa berbuat apa-apa meski ia menyimpan dendam karena diperlakukan tidak adil.
Ia pun hanya dapat memendam semua sakit hatinya saat itu karena sadar dirinya bukanlah orang yang berkuasa apalagi kaya raya.
Hingga puncaknya, ia membenci Tuhan karena kehidupannya yang sulit saat itu.
"Aku pernah benci sama Tuhan. Aku enggak mau lagi salat. Itu karena aku udah sakit," ucapnya di sela derai tangis.
"Aku selalu dikucilkan di desa itu. Temen-temen aku selalu dikasih kesempatan, aku enggak."
"Padahal aku juga ranking satu," kata Mimi Peri.
"Walau sepintar apapun aku, karena orang tua aku enggak terpandang, aku tetap dianggap ranking terakhir," bebernya.
"Di situ aku berpikir mereka memang pilih kasih karena keadaaanku yang begitu," pungkasnya.