Seni hias berupa seni ukir atau seni pahatyang dikembangkan dengan motif daun-daunan dan bunga-bungaan, seperti yang telah dikembangkan sebelumnya.
Seni hias dengan huruf Arab yang disebut kaligrafi.
Kreasi baru yaitu bila ingin melukiskan makhluk hidup dilakukan dengan menyamarkan wujud makhluk hidup (binatang atau manusia) dengan berbagai hiasan.
Di Indonesia terdapat banyak bangunan-bangunan Islam berhiaskan berbagai motif ukir-ukiran yang terletak pada pintu atau tiang di bangunan keraton, masjid, gapura atau pintu gerbang.
Pada masa ini juga dikembangkan seni hias seni ukir dengan bentuk tulisan Arab yang dipadukan dengan ragam hias lain. Termasuk seni kaligrafi dengan bentuk orang, binatang atau wayang.Tentu, latar belakang tradisi ukir di Jepara sangat terlihat dari Masjid dan pemakaman Mantingan.
Lalu, bagaimana sejarah berdirinya Masjid Mantingan ini ?
Sejarah Masjid Mantingan
Dilansir dari Tribunnewswiki,Masjid Mantingan dibangun tahun 1559 Masehi, pembangunannya sendiri dilakukan setelah berdirinya Masjid Agung Demak.
Masjid Mantinganini dibangunusai adanya peristiwa pembunuhan yang terjadi di Kesultanan Demak.
Peristiwa itu terjadi setelah meninggalnya Sultan Demak, Raden Trenggono.
Setelah Raden Trenggono meninggal maka tahta kesultanan jatuh kepada Sultan Hadiri.