Para perampok itu dalam sekejap bisa diringkus oleh Laksamana Cheng Hoo dan pasaukannya.
Setelah berhasil menumpas perampok, Laksamana Cheng Ho akhirnya membentuk komunitas muslim Tionghoa di Palembang.Arsitektur Masjid Cheng Hoo Sriwijaya
Karena pembangunanya tidak lepas dari nama Laksamana Cheng Hoo yang merupakan keturunan Tionghoa, tentu bentuk masjid ini juga memadukan budaya Tiongkok.
Dikutip GridHot.ID dari Sripoku, arsitektur Masjid Cheng Hoo Sriwijaya inidi design menyerupai kelenteng, tempat ibadah orang Tionghoa.
Gerbang masuk masjid bergaya tiongkok dengan pilar dan gentengnya yang berwarna merah.
Menariknya lagi, di bawah genteng tersebut terdapat papan nama bertuliskan "Masjid Cheng Hoo" lengkap dengan aksara Chinanya.
Pada bangunan utama,terdapat empat pilar di setiap sudutnya yang beratapkan genteng dengan ornament China.
Tak hanya itu, unsur Tiongkok juga terdapatpada sebuah bangunan yang berbentuk pagoda lengkap dengan tujuh lantai dibangunannya, namun pada puncaknya terdapat kubah berwarna hijau dengan lambang bintang dan bulan yang menggambarkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah masjid.
Selain itu, bangunan Masjid Cheng Hoo Sriwijaya ini juga memilki unsur budaya lokal Palembang yang terlihat pada warna bangunan.
Warna bangunan masjid didominasi oleh warna merah dan emas, dimana kedua warna tersebut sangat kental dengan kebudayaan Palembang.
Dari hal tersebutlah dapat dilihat bahwasanya Masjid MuhammadCheng Hoo Sriwijaya, merupakan masjid yang memiliki tiga unsur kebudayaan yang berbeda.