Setiap harinya, ratusan hingga ribuan wisatawan domestik dari berbagai penjuru Indonesia mengunjungi Masjid seluas 3000 meter persegi ini.
Para wisatawan yang beragama Islam biasanya tiba pukul 1 siang hingga 4 sore, saat waktu Sholat Dzuhur dan Ashar.
Selain menunaikan kewajiban Sholat, para wisatawan juga menikmati keindahan arsitektur Masjid yang unik dengan nuansa tradisional-modern.
Masjid Ibnu Batutah memiliki bentuk arsitektur berupa susunan limas seperti masjid pada umumnya di tanah Jawa.
Menariknya,Masjid serta kawasan Puja Mandalaini terletak di perbukitan, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan alam.
Untuk semakin memperkaya hasanah sebagai wisata religi, Takmir Masjid Ibnu Batutahjuga membangun sebuah Mihrab Qur'an atau pusat pendidikan AL-Qur'an.
Bangunan 6 lantai seluas 660 meter ini akan menjadi salah satu pusat pendidikan, pemahaman, dan perpustakaan AL-Qur'an terbesar di Bali.
Menariknya lagi, Masjid Ibnu Batutah di kawasan Puja Madala ini pernah menjadi perhatian saat Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi berlibur ke Pulau Dewata tahun 2017, lalu.
Beberapa anggota rombongannya menyempatkan diri melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Agung Ibnu Batutah.Menjadi simbol toleransi antar umat beragama dan terletak di area perbukitan membuat masjid yang satu ini memang unik, menjadi salah satu destinasi yang patut dikunjungi jika berada di Bali.
Tentu, tak ada salahnya mencoba pengalaman wisata religi di Masjid Ibnu Batutah, Kawasan Puja Mandala Nusa Dua Bali. (*)