Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

'Mengerikan', Inilah Kesaksian Mahasiswa Yaman yang Melarikan Diri dari Perang di Ukraina

Siti Nur Qasanah - Jumat, 04 Maret 2022 | 11:25
Ilustrasi perang antara Rusia dan Ukraina
Pexels/matti

Ilustrasi perang antara Rusia dan Ukraina

GridHot.ID - Rusia melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina paa 24 Februari 2022.

Dikutip dari Al Jazeera, menurut UNHCR, setidaknya ada 227 warga sipil telah tewas di Ukraina

Sedangkan warga sipil yang terluka berjumlah 525 orang.

Sementara satu juta jiwa telah memutuskan untuk meninggalkan negara ibu kota Kyiv itu.

Badan pengungsi PBB mengatakan itu bisa menjadi "krisis pengungsi terbesar abad ini".

Meraka juga menyatakan keprihatinannya pada hari Rabu (2/3/2022) atas profil rasial warga negara asing dan mahasiswa, terutama yang berasal dari Afrika, di perbatasan.

Masih melansir Al Jazeera, seorang mahasiswa asal Yaman mengurai kesaksiannya atas invasi Rusia ke Ukraina.

Abdullah (bukan nama sebenarnya) mengaku terbangun karena suara sirine saat fajar di ibu kota Ukraina, Kyiv, pekan lalu.

Ledakan yang terdengar saat invasi Rusia membuat Abdullah harus kembali mengingat kenangan menyedihkan dari perang di Yaman.

Baca Juga: Niat Bantu Ukraina, Puluhan Warga Negara Jepang Daftarkan Diri Jadi Relawan Perang, Sekertaris Kabinet Jepang Tak Beri Izin

"Itu adalah salah satu hari paling mengerikan dalam hidup saya," kata mahasiswa kedokteran itu kepada Al Jazeera.

"Siswa lain yang tinggal bersama saya juga mulai panik," sambungnya.

Abdullah dan teman-teman flatnya sama-sama berasal dari Yaman, yang selama tujuh tahun terakhir diguncang perang dahsyat yang telah menewaskan ratusan ribu orang.

Dia meninggalkan ibu kota Yaman, Sanaa, ke Kyiv pada tahun 2019 untuk mendapatkan gelar universitas dan mengamankan masa depan yang lebih aman.

Sekarang di sebuah asrama di Warsawa, Polandia, setelah perjalanan yang melelahkan untuk melarikan diri dari Ukraina, Abdullah mengatakan pengalaman itu telah membuatnya terguncang.

"Itu membawa kembali beberapa kenangan," katanya.

"Saya bangun tiga atau empat kali dalam semalam dengan perasaan kaget dan kaget," ungkapnya.

Abdullah termasuk di antara ratusan mahasiswa Yaman yang terjebak dalam perang Rusia di Ukraina, menurut relawan Yaman dan internasional yang mencoba mengevakuasi mereka.

Mahasiswa dan warga negara Yaman yang berbicara kepada Al Jazeera meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena khawatir akan kemungkinan pembalasan yang dapat mempengaruhi status hukum mereka di Ukraina.

Baca Juga: Israel Tiba-tiba Muncul dan Kecam Serangan di Ukraina Padahal Baru Saja Serbu Jamaah Palestina Termasuk Anak-anak dengan Brutal

Sejauh ini, 65 siswa Yaman telah melarikan diri dengan selamat dari Ukraina, hampir seluruhnya melalui perbatasan Polandia dengan bantuan sekelompok sukarelawan Yaman dan internasional yang disebut #YemenisInUkraine.

(*)

Source : Al Jazeera

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x