Dikutip GridHot.ID dari Tribunnewswiki, Masjid Wapauwe yang memiliki luas 10 meter x 10 meter ini memiliki kerangka bangunan yang terbuat dari kayu.
Untuk bagian atapnya menggunakan gaba-gaba atau pelepah sagu dan rumbia.
Selain itu, di bagian dindingnya juga terbuat dari papan dan batang daun sagu.
Masjid ini ditopang dengan 16 tiang yang berada di bagian utama dan di sekeliling dinding.
Di bagian utamanya ditopang empat tiang sedangkan di dinding yang berada di sekeliling masjid ditopang dengan 12 tiang.
Meski masjid ini tidak terlalu luas namun memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri.
Salah satu keunikannya juga terdapat pada bentuk bangunan masjid yang terlihat seperti miring jika dilihat dari samping.
Bagian yang terlihat miring itu terdapat pada kubahnya.
Kemudian, keunikan lainnya yakni Masjid Wapauwe dibangun tanpa menggunakan paku.
Oleh karena hal tersebut, kayu-kayu yang digunakan untuk membangun Masjid Wapauwe dibuat sedemikian rupa agar bisa disambung-sambung hingga menjadi sebuah bangunan.
Selain itu, interior di masjid ini juga dihias dengan ukiran kaligrafi pada tiap sisinya.
Tentu, Masjid Wapauwe cocok dijadikan sebagai destinasi wisata religi ketika berada di Maluku.
Mengunjungi Masjid Wapauwe akan membuat para wisatawan melihat langsung bukti ajaran agama Islam di daerah timur Indonesia itu.
Menariknya lagi, wisatawan juga dapat melihat koleksi mushaf Al-Quran yang ditulis pada tahun 1550.
Mushaf tersebut ditulis oleh imam Muhammad Arikulapessy.
Uniknya. dalam penulisannya, imam Muhammad Arikulapessy menggunakan tinta campuran getah pohon dan pena urat enau.
Jadi, kapan ingin berkunjung ke masjid bersejarah yang unik ini?. (*)
Source | : | Tribunnewswiki.com,TribunAmbon.com |
Penulis | : | Egista Hidayah |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar