Saat ini prodi TKA sudah memiliki mahasiswa angkatan pertama sebanyak 10 orang. Rahma Yanda menerangkan, prodi TKA Itera merupakan prodi yang mengintegrasikan ilmu, teknologi, kerekayasaan, manajemen dan tata kelola air.
Prodi ini memiliki kurikulum yang berfokus pada bidang keairan, dan akuntabilitas dalam pengelolaan dan pemanfaatan air.
"Kami hadir untuk mencari solusi terkait permasalahan air yang ada di Indonesia, dengan mengoptimalkan kuantitas dan kualitas air yang masuk dan turun. Sehingga bisa terserap dengan baik ke tanah dan bisa dipergunakan dengan baik melalui metode modeling dan simulasi," terang Rahma Yanda seperti dikutip dari laman Itera, Sabtu (26/2/2022).
Mata kuliah di prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu
Bagi siswa yang memilih prodi Tata Kelola Air Terpadu akan mempelajari banyak hal.
Menurut Rahman, pada semester 1 dan 2 mahasiswa akan mempelajari mata kuliah dasar umum seperti fiska, kimia, biologi ,matematika melalui program tahap persiapan bersama (TPB).
Setelah memasuki semester 3 mahasiswa akan mempelajari mata kuliah prodi terkait seperti penguatan hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, kualitas dan kuantitas air, dan programming.
Salah satu mata kuliah yang menarik adalah hidrogeologi forensic yang bertujuan untuk memecahkan kasus-kasus fenomena hidrologeologi yang umumnya menyebabkan perdebatan kompleksitas tinggi.
Fenomena hidrogeologi yang kadang-kadang dikaitkan dengan peristiwa kriminal atau bahkan sering berujung di pengadilan.
Peluang kerja Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu
Dia mengungkapkan, karena masih minim kampus yang menghasilkan lulusan S1 bidang Rekayasa Tata Kelola Air, alumni prodi ini masih sangat dibutuhkan.
Bahkan lulusannya dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai bidang, antara lain:
Akademisi
Praktisi
Peneliti baik di lembaga pemerintahan maupun swasta yang berkaitan dengan bidang sumber daya air yaitu Kementrian PUPR, Kementrian ESDM, Kementrian Pertanian, LIPI, LAPAN dan PDAM.
Salah satu mahasiswa prodi TKA Itera, Laurentsius Stevence Manula, mengaku tertarik memilih prodi TKA karena masih besarnya peluang lulusan dalam dunia kerja.
Laurentsius menyampaikan, dengan menekuni bidang rekayasa tata kelola air, ia berharap bisa menjawab permasalahan yang selama ini terjadi baik di Sumatera maupun nasional khususnya di bidang perairan.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar