Gridhot.ID - Beberapa hari lagi SBMPTN 2022 sudah siap dibuka.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, SBMPTN 2022 akan segera dibuka pendaftarannya pada 23 Maret nanti.
Bagi para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi mungkin ada yang bingung memilih jurusan kuliah.
Selain harus sesuai bakat dan minat, salah satu pertimbangan dalam menentukan jurusan kuliah adalah prospek kerja setelah lulus.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, terkadang ada jurusan kuliah yang tidak populer namun peluang kerja setelah lulus justru terbuka lebar.
Bahkan lulusan dari sejumlah jurusan akan mempunyai ilmu yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi suatu permasalahan.
Seperti salah satu program studi (prodi) yang ada di Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung yakni prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu (TKA).
Lulusan prodi Tata Kelola Air Terpadu banyak dibutuhkan
Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu merupakan prodi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang lulusannya dibutuhkan Sumatera dan nasional.
Prodi ini didirikan lantaran permasalahan banjir dan kekeringan yang masih kerap terjadi di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Pulau Sumatera.
Dosen Program Studi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu Itera Rahma Yanda menjelaskan, prodi TKA Itera terbentuk pada 22 September 2021 silam.
Saat ini prodi TKA sudah memiliki mahasiswa angkatan pertama sebanyak 10 orang. Rahma Yanda menerangkan, prodi TKA Itera merupakan prodi yang mengintegrasikan ilmu, teknologi, kerekayasaan, manajemen dan tata kelola air.
Prodi ini memiliki kurikulum yang berfokus pada bidang keairan, dan akuntabilitas dalam pengelolaan dan pemanfaatan air.
"Kami hadir untuk mencari solusi terkait permasalahan air yang ada di Indonesia, dengan mengoptimalkan kuantitas dan kualitas air yang masuk dan turun. Sehingga bisa terserap dengan baik ke tanah dan bisa dipergunakan dengan baik melalui metode modeling dan simulasi," terang Rahma Yanda seperti dikutip dari laman Itera, Sabtu (26/2/2022).
Mata kuliah di prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu
Bagi siswa yang memilih prodi Tata Kelola Air Terpadu akan mempelajari banyak hal.
Menurut Rahman, pada semester 1 dan 2 mahasiswa akan mempelajari mata kuliah dasar umum seperti fiska, kimia, biologi ,matematika melalui program tahap persiapan bersama (TPB).
Setelah memasuki semester 3 mahasiswa akan mempelajari mata kuliah prodi terkait seperti penguatan hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, kualitas dan kuantitas air, dan programming.
Salah satu mata kuliah yang menarik adalah hidrogeologi forensic yang bertujuan untuk memecahkan kasus-kasus fenomena hidrologeologi yang umumnya menyebabkan perdebatan kompleksitas tinggi.
Fenomena hidrogeologi yang kadang-kadang dikaitkan dengan peristiwa kriminal atau bahkan sering berujung di pengadilan.
Peluang kerja Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu
Dia mengungkapkan, karena masih minim kampus yang menghasilkan lulusan S1 bidang Rekayasa Tata Kelola Air, alumni prodi ini masih sangat dibutuhkan.
Bahkan lulusannya dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai bidang, antara lain:
Akademisi
Praktisi
Peneliti baik di lembaga pemerintahan maupun swasta yang berkaitan dengan bidang sumber daya air yaitu Kementrian PUPR, Kementrian ESDM, Kementrian Pertanian, LIPI, LAPAN dan PDAM.
Salah satu mahasiswa prodi TKA Itera, Laurentsius Stevence Manula, mengaku tertarik memilih prodi TKA karena masih besarnya peluang lulusan dalam dunia kerja.
Laurentsius menyampaikan, dengan menekuni bidang rekayasa tata kelola air, ia berharap bisa menjawab permasalahan yang selama ini terjadi baik di Sumatera maupun nasional khususnya di bidang perairan.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar