Pada daun pintu sebelah kanan terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi:
"Ba'da hijratun Nabi Shalallahu 'alahihi wassalam sunnah 1159 pada Tahun Wawu ngaran Sultan Tamjidillah Kerajaan dalam Negeri Banjar dalam tanah tinggalan Yang mulia.”Sedangkan pada daun pintu sebelah kiri terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi:
"Kiai Damang Astungkara mendirikan wakaf Lawang Agung Masjid di Nagri Banjar Darussalam pada hari Isnain pada sapuluh hari bulan Sya'ban tatkala itu (tidak terbaca)”.
Kedua inskripsi ini menunjukkan pada hari Senin tanggal 10 Sya'ban 1159 telah berlangsung pembuatan Lawang Agung (pintu utama) oleh Kiai Demang Astungkara pada masa pemerintahan Sultan Sepuh atau Sultan Tamjidullah I (1734-1759).
Memiliki arsitektur yang khas dan sejarah panjang mengenai ajaran Islam, serta letaknya yang strategis, membuat Masjid Sultan Suriansyah cocok dikunjungi untuk berwisata religi dan tentunya beribadah.
Apalagi saat Ramadhan tiba.
Tak jauh dari Masjid tertua di kota Banjarmasin itu, wisatawan juga dapat berziarah ke makamtokoh tetuah Masjid Sultan Suriansyah.(*)