Wolff Schoemaker tidak sendirian dalam merancang masjidbersejarah itu.
Ia dibantu oleh Anggabrata dan Kramich Laboratorium dalam membangun Masjid Cipaganti.
Karena arsitek utamanya berasal dari Belanda, bangunan masjid ini pun terlihat bergaya Eropa dan Jawa, perpaduan antara unsur modern dan tradisional.
Hingga saat ini, bangunan asli dari masjid tetap dipertahankan karenamasuk dalam cagar budaya.
Lantas, bagaimana detail dari arsitektur Masjid Cipaganti?.
Arsitektur Masjid Cipaganti
Dikutip GridHot.ID dari TribunJabar,arsitektur Masjid Cipaganti yang merupakanperpaduangaya Eropa dan Jawa dapat dilihat dari atap masjid yang berbahan dasar kayu sirap.
Sirap merupakan sebutan untuk atap berbahan kayu ulin yang sering digunakan pada bangunan keraton, museum dan sebagainya.
Selain itu, semua jendela Masjid Cipaganti pun juga terbuat dari bahan kayu berwarna cokelat.
Memasukibagian tengah masjid, terdapat sebuah tembok berwarna hijau yang dihiasi dengan tulisan kaligrafi.
Diketahui, tembok masjid yang dihiasi tulisan kaligrafi itu sudah ada sejak pertama kali Masjid Cipaganti dibangun pada tahun 1933.