Marshel mengaku ia sudah meminta untuk dirias, tapi sang MUA menolak untuk melakukan hal tersebut kepadanya.
Semenjak itu, Marshel sadar bahwa orang-orang yang tidak memiliki privilege seperti dirinya memang cenderung dikucilkan.
Namun, hal tersebut tidak menggentarkan kerja keras sang komika yang juga bekerja sebagai aktor ini.
Ia memang memiliki keinginan untuk bisa selalu membawakan kebahagian bagi orang-orang di sekitarnya.
Sehingga ia tidak merasa keberatan untuk melakukan stand-up comedy sebagai pekerjaannya.
Namun, tak jarang rasa lelah kerap hadir di dalam kehidupan komika 25 tahun ini.
Sering kali orang-orang di sekitarnya tidak peka terhadap rasa lelah Marshel dan meminta untuk melakukan stand up comedy secara terus-menerus meski dirinya sedang beristirahat.
Ia juga pernah berada di posisi yang membuat dirinya merasa canggung akibat lawakan yang dikeluarkannya tidak menimbulkan reaksi apapun dari para audience.
Meski begitu,ia tetap teguh dengan pendiriannya untuk bisa membawakan kebahagian yang menjadi tujuan awalnya berkarier.
Pelawak ini tak pernah lupa berdoa kepada Tuhan karena ia menganggap bahwa selain doa, tak banyak hal yang Marshel miliki dalam kehidupan.
"Kalau kita susah, tanpa doa kayak sulit. Apalagi yang kita punya selain doa," pungkas Marshel.