“Kita juga dapat melihat itu dengan frekuensi serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil, seperti rumah sakit di Mariupol, fasilitas medis lainnya, dan pusat pemerintahan di Kharkiv – kecuali jika mereka benar-benar bermaksud untuk mencapai target tersebut, yang jelas akan sangat mengerikan."
Mantan kepala intelijen itu juga mengatakan bahwa kapasitas perang siber Rusia tahun ini "tidak mengesankan".
Contohnya, Rusia "tidak dapat menjatuhkan sistem komando dan kontrol Ukraina."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sementara itu terus menggunakan akun media sosialnya untuk berkomunikasi dengan dunia tentang perang di negaranya.
Pensiunan Jenderal AS itu menyimpulkan bawa Rusia meremehkan apa yang diperlukkan untuk dapat mengendalikan Kyiv, hingga mengganti pemerintah Ukraina dengan pemerintah yang akan setia kepada negara mereka.
“Dalam setiap bidang evaluasi, Rusia, mulai dengan penilaian intelijen dan pemahaman mereka tentang medan perang dan musuh mereka, dan kemudian setiap aspek kampanye, hingga operasi unit kecil, terbukti sangat tidak memadai,” katanya.
Dia mengeklaim bahwa sebagian besar penduduk Ukraina juga membenci Rusia, dan kebencian itu semakin dalam dengan setiap serangan terhadap infrastruktur sipil.
“Tidak hanya tidak memenangkan hati dan pikiran (warga Ukraina), Rusia justru tersingkir dari hati dan pikiran mereka."
(*)