Gridhot.ID - Sedang geger terkait kasus percobaan pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap tiga anaknya di Brebes, Jawa Tengah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kanti Utami (35) menggunakan senjata tajam melukai ketiga anaknya yang masih belia.
Ya, Ketiga anak yang masih di bawah umur itu digorok di bagian leher oleh Kanti sendiri pada Minggu (20/3/2022) lalu.
Sayangnya anak keduanya yang berusia 7 tahun tak bisa diselamatkan gara-gara luka parah di bagian leher.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID pada Rabu (23/3/2022), Kanti mengaku ingin menyelamatkan anak-anaknya.
Ia mengaku tak ingin melihat ketiga anaknya dibentak oleh orang lain.
Bahkan, dirinya berpendapat bahwa lebih baik anak-anaknya meninggal dibanding harus menderita.
"Saya cuma mau menyalamatkan anak-anak, biar enggak dibentak-bentak," ujarnya.
Akhirnya, polisi pun memutuskan untuk memeriksakan kejiwaan Kanti.
Baru-baru ini, kondisi Kanti pun diungkap oleh dr Glorio Immanuel SpKj, salah satu tim dokter jiwa di RSUD Soeselo Slawi.
Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Rabu (23/3/2022), ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan awal untuk Kanti.
"Pemeriksaannya masih tahap awal pemeriksaan. Pemeriksaan ini akan terdiri dari tiga hal, yakni pemeriksaan psikiatri, pemeriksaan profil kepribadian dan profil kecerdasan pasien," ujarnya.
Selain itu, dr Glorio Immanuel jug menjelaskan bahwa saat dibawa ke rumah sakit, Kanti dalam keadaan normal dan sadar.
Bahkan, Kanti juga mau menjawab semua pertanyaan yang diberikan dokter.
Kendati begitu, terkadang Kanti masih bungkam dengan alasan lelah.
"Pasien bisa menjawab dengan baik, sesuai pertanyaan. Tapi untuk pertanyaan tertentu, pasien belum bisa menjawab dengan alasan dia sudah lelah menjawab pertanyaan tersebut," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa Kanti tampak ketakutan jika bertemu pria.
Bahkan, perempuan yang sempat memiliki usaha rias pengantin ini histeris jika bertemu pria.
Kendati begitu, pihak rumah sakit belum bisa mengetahui apa penyebab Kanti ketakutan.
"Ada sepertinya ketakutan, bila ketemu orang, terutama kalau ketemu laki-laki," papar dr Glorio Immanuel.
"Kenapa ? Pasien belum mau cerita," lanjutnya.
(*)