Jokowi jengkel karena sejumlah peralatan pertanian justru diimpor, padahal alat tersebut bisa diproduksi di dalam negeri.
“Alsintan, Menteri Pertanian, traktor-traktor kayak gitu bukan hi-tech saja impor. Jengkel saya. Saya kemarin kan dari Atambua menanam jagung. Saya lihat ada traktor, ada alsintan, saya waduh. Enggak boleh ini, Pak Menteri, enggak boleh,” ucapnya.
Benda lain yang juga impor adalah peralatan tulis. Jokowi meminta agar impor alat tulis menggunakan uang rakyat segera dihentikan.
“Pensil, kertas, saya cek impor, bolpoin, ini apa ini kita? Kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih hal-hal seperti ini? Jangan-jangan kita semua ini tidak kerja detail, sehingga tidak mengerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, setop,” tandasnya.
Selain itu, Jokowi juga masih menemukan adanya impor bangku untuk keperluan pendidikan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Urusan masa beli bangku, beli kursi mau impor kita. Laptop, mau impor kita. Kita sudah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Sudahlah, jangan diterus-terusin,” tegasnya.
(*)