Selama bertugas, Kontingen Garuda III bermarkas di kawasan Albertville, Kongo.
Supaya tugas berjalan lancar, pasukan Garuda III berbaur dengan warga setempat, seperti dikutip dari Tribunnews.
Di sela-sela tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian, anggota Kopassus juga menjadi duta budaya dengan mengajarkan cara memasak makanan Indonesia.
Cara itu membuat hubungan antara pasukan Garuda III dan penduduk setempat sangat akrab. Selain itu, penduduk setempat merasa aman dengan pasukan Garuda III yang mengamankan daerah itu dari kelompok pemberontak.
Karena sudah terbina rasa percaya, maka penduduk setempat pun memberikan sejumlah informasi kepada pasukan Garuda III. Salah satunya tentang potensi serangan dari gerombolan pemberontak.
Prediksi itu terbukti.
Pada suatu saat kelompok pemberontak menyerang markas pasukan Garuda III.
Penyerbuan terjadi pada tengah malam ini. Pasukan pemberontak yang menyerang markas pasukan Garuda III diperkirakan mencapai 2.000 orang.
Sedangkan saat itu pasukan Garuda III yang berada di markas hanya 300 orang. Pasukan Garuda III memutuskan untuk bertahan.
Sejumlah prajurit terluka dalam baku tembak itu. Serangan berakhir menjelang subuh.
Pasukan Garuda III lantas menyiapkan strategi untuk melakukan serangan balik.