Iis Mulya pun menceritakan pengalamannya menjadi pasukan penjaga perdamian PBB.
Dia mengaku sempat tidak bisa tidur karena teringat suami dan anak-anaknya di rumah.
"Tiga bulan pertama tidak bisa tidur, terbayang suami, anak-anak, dan orang tua di rumah," katanya kepada TribunBanten.com di Mapolda Banten, Kamis (14/4/2022).
Namun, seiring berjalannya waktu, Iis Mulya semakin bisa menyesuaikan diri.
Iis Mulya juga jadi terbiasa dengan suara tembakan setiap hari.
Iis Mulya bertugas di Afrika Tengah selama 1 tahun.
Dia satu-satunya polwan asal Polda Banten yang dipercaya bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB.
"Sebelum berangkat ada pra-operasi selama 2 bulan di Cikeas, di Bogor, dan selama 5 bulan di pusdik lantas Serpong," ucapnya.
Banyak pengalaman yang didapat Iis Mulya selama bertugas di Afrika.
Apalagi bertugas bersama personel gabungan dari seluruh Indonesia.