GridHot.ID - Brigadir Polisi (Brigpol) Iis Mulya mencuri perhatian karena parasnya yang ayu hingga dijuluki sebagai polwan cantik.
Iis Mulyani merupakan anggota Polwan Polda Banten.
Iis Mulya diketahui pernah menjadi pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afrika Tengah.
Melansir Tribun Banten, Iis Mulya sudah hampir 13 tahun menjalani profesinya sebagai penegak hukum.
Beberapa jabatan di Polri pernah Iis Mulya emban, seperti sekretaris pimpinan di Mabes Polri dan pemandu wisata Istana Negara pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Iis Mulya mengaku sudah sejak kecil memiliki cita-cita sebagai polisi.
Namun, dia mengatakan orang tuanya sempat tak menyetujuinya mendaftar polisi.
"Saya tidak bilang saat mendaftar sebagai polisi di Pandeglang. Baru setelah ada panggilan di Polda Banten, baru saya memberi tahu," ujarnya.
"Orang tua sempat tidak setuju karena mungkin berpikir pendidikan di polisi itu keras. Apalagi kakek saya anggota TNI," terang ibu tiga anak ini.
"Alhamdulillah selama menjadi polisi hampir 13 tahun banyak sukanya," tandasnya.
Iis Mulya pun menceritakan pengalamannya menjadi pasukan penjaga perdamian PBB.
Dia mengaku sempat tidak bisa tidur karena teringat suami dan anak-anaknya di rumah.
"Tiga bulan pertama tidak bisa tidur, terbayang suami, anak-anak, dan orang tua di rumah," katanya kepada TribunBanten.com di Mapolda Banten, Kamis (14/4/2022).
Namun, seiring berjalannya waktu, Iis Mulya semakin bisa menyesuaikan diri.
Iis Mulya juga jadi terbiasa dengan suara tembakan setiap hari.
Iis Mulya bertugas di Afrika Tengah selama 1 tahun.
Dia satu-satunya polwan asal Polda Banten yang dipercaya bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB.
"Sebelum berangkat ada pra-operasi selama 2 bulan di Cikeas, di Bogor, dan selama 5 bulan di pusdik lantas Serpong," ucapnya.
Banyak pengalaman yang didapat Iis Mulya selama bertugas di Afrika.
Apalagi bertugas bersama personel gabungan dari seluruh Indonesia.
Awalnya Iis mendaftar menjadi pasukan PBB sebagai koki yang memasak untuk 140 personel.
Namun setelah TR kelulusan dan pemanggilan praops, dia ditugaskan menjadi pasukan taktis yang bertugas berjaga dan berpatroli.
"Ada tiga koki. Satu hari masak tiga kali dan bisa sampai 250 porsi sekali memasak," ujarnya seraya tertawa.
Saat melihat Afrika, Iis bersyukur menjadi orang Indonesia karena lebih maju dalam berbagai hal.
Pada September 2021, Iis pun kembali bertugas di Polda Banten di Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas).
"Alhamdulillah suami mendukung saya bertugas," ucap istri polisi di Polda Banten ini.
(*)