"Bukan kandang sapi, kandang kambing," jawab Haji Bolot.
"Itu karena susah?" desak Deddy.
"Iya karena susah, nggak punya rumah, hidup di Jakarta ini," akui sang pelawak.
Lantaran himpitan ekonomi, Haji Bolot dengan terpaksa memboyong keluarganya untuk tinggal di kandang kambing milik sang nenek.
"Itu karena rumah nggak muat apa gimana?" tanya Deddy.
"Karena kita nggak punya rumah, apalagi anak dua, waktu itu bingung mau tidur di mana."
"Akhirnya, ada kandang kambing, kambingnya udah dijual ama nenek nih, akhirnya kita tidur di situ, pinggirnya pager bambu," cerita Haji Bolot.
Tidur di kandang kambing, Haji bolot mengakui hanya beralaskan tikar.
Bahkan ia dan istri harus putar otak jika hujan datang dan tempat berteduhnya itu bocor.
"Tidur di situ ama anak, ama istri, nggak pakai kasur, tiker aja," ungkapnya.
"Sekitar dua tahun di situ, atapnya pakai daun kelapa. Pas hujan atapnya pada bocor, kita cari daun bacang buat nutupin, biar nggak kehujanan," tandasnya.