"Almarhum adalah orang baik, orang yang penuh dedikasi kepada satuannya. Dan dia di akhir hayatnya gugur sebagai syuhada, untuk mempertahankan negara kita," ucap Suherlan.
Suherlan menjelaskan, atas jasa dan pengabdian almarhum yang gugur sebagai pahlawan maka negara memberikan penghargaan.
Yakni, kenaikan pangkat satu tingkat, dari yang semula Pratu Marinir menjadi Praka Marinir.
Termasuk juga pemberian hak-hak almarhum dari negara kepada pihak keluarga.
"Saya selaku Danpasmar akan mewakili negara, memberikan hak-hak almarhum kepada keluarga. Karena almarhum adalah bujangan, maka saya akan memberikan kepada orangtuanya apa yang menjadi kewajiban negara terhadap putra bangsa yang gugur dalam medan tugas," kata Suherlan.
"Kemudian harapan kita, mudah-mudahan perjuangan almarhum ini tidak sia-sia dan juga menjadikan amal ibadah bagi yang bersangkutan," tutur Suherlan.
Dampingi keluarga
Suherlan juga berpesan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan, untuk tabah dan ikhlas menerima apa yang terjadi.
"Dengan berat hati, karena ini adalah putra kebanggaan keluarga dan juga kebanggaan kami semua. Mudah-mudahan tentunya tabah menghadapi cobaan dari Yang Maha Kuasa, karena ini adalah ketentuan dari Yang Maha Kuasa untuk almarhum," ucap Suherlan.
"Mudah-mudahan tabah, ikhlas, sabar. Kemudian kita juga sebagai keluarga besar Angkatan Laut, Marinir, tentunya akan selalu mendampingi keluarga almarhum. Sekali Marinir tetap menjadi keluarga Marinir, tentu kami akan menyertai keluarga, karena sekali menjadi Marinir tentunya akan menjadi keluarga Marinir, selalu memonitor keluarga almarhum dalam rangka menjalin silaturahim antar sesama prajurit Marinir," lanjut Suherlan.
Seperti diberitakan sebelumnya, upacara pelepasan jenazah secara militer berlangsung di Aula Kantor Perwakilan Lanal Timika, dengan dihadiri pejabat TNI-Polri dan Forkopimda Mimika, Minggu.