“Pokoknya di sana itu ingatan kita hanya kepada Yang Maha Kuasa saja. Saya tidak mikir yang lain,” imbuhnya.
Meski sempat diminta anak dan cucunya untuk beristirahat di rumah, Mbok Yem mengaku akan tetap mendaki GUnung Lawu untuk membuka warung nasi pecelnya.
Tandu saat ini akan menjadi alat bantu Mbok Yem untuk naik dan turun Gunung Lawu.
“Sudah tua ya sekarang ditandu. Sudah tidak kuat seperti muda dulu. Dulu naik turun gunung menggendong barang,” ucapnya.
Mbok Yem pernah turun dari Gunung Lawu menggunakan tandu pada 2019 untuk menikahkan cucunya Juni 2020 lalu.
Sebelum menggunakan tandu, Mbok Yem mengaku minta digendong oleh anaknya jika sudah tidak kuat lagi mendaki Puncak Gunung Lawu.
“Biasanya kalau sudah di atas pos 2 dari Pos Cemoro Sewu Mbok Yem akan digendong atau dituntun untuk naik,” ujar Syaifuk Gimbal kerabat Mbok Yem.
(*)