Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tunjukkan Taringnya Pada China, 2 Penantang Hagemoni Beijing di Indo-Pasifik Bersatu, Australia dan Jepang Perlihatkan Terobosan Interoperabilitas Ini

Siti Nur Qasanah - Senin, 02 Mei 2022 | 14:42
Australia-Jepang
Pixabay

Australia-Jepang

Pengisian bahan bakar udara-ke-udara antara F-2 dan KC-30A

Pengisian bahan bakar udara-ke-udara antara F-2 dan KC-30A

Diketahui, upaya China untuk merundingkan perjanjian keamanan dengan Kepulauan Solomon, meningkatkan patroli militer di dekat Kepulauan Senkaku.

Kepulauan Senkaku adalah sekelompok pulau tak berpenghuni yang saat ini berada di bawah administrasi Jepang, tetapi juga diklaim oleh China sebagai bagian dari Kecamatan Toucheng, Kabupaten Yilan, Taiwan.

Selain itu, adanya unjuk kekuatan yang dilakukan China terhadap Taiwan adalah resiko keamanan yang memaksa Australia dan Jepang untuk meningkatkan kesiapsiagaan militer bersama dan interoperabilitas.

Austaralia dan Jepang di Indo-Pasifik

Melansir Eurasian Times, Australia dan Jepang, dua negara besar yang memiliki kekuatan ekonomi mumpuni telah membentuk Kemitraan Strategis Khusus untuk memperkuat kemampuan pertahanan masing-masing.

Australia dan Jepang juga menandatangani Perjanjian Akses Timbal Balik, yang meningkatkan interoperabilitas pasukan keamanan kedua negara dengan mengizinkan personel militer untuk ditempatkan di wilayah masing-masing dan membawa persenjataan canggih.

Selanjutnya, pertemuan tahunan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan (2+2) telah memperkuat hubungan Australia-Jepang sebagai yang paling dekat dan paling matang di Asia.

Perjanjian ini sangat penting dalam menghalangi China dan melengkapi konsep "hub and spoke" dari pasukan Amerika yang beroperasi secara bilateral dengan sekutu Indo-Pasifik.

Baca Juga: Meski Masih Terkurung dan Digempur Covid-19, China Diprediksi Bakal Kuasai Dunia di Tahun 2049, Begini Kata Ahli

"Australia dan Jepang adalah kekuatan penduduk di Indo-Pasifik dan menghadapi tantangan keamanan dan strategis yang serupa," tulis Dalbir Ahlawat, dosen senior di Departemen Studi Keamanan dan Kriminologi, Universitas Macquarie, Australia untuk Kepentingan Nasional .

"Namun, alih-alih bergantung secara berlebihan pada Amerika Serikat, mereka harus menjadi kekuatan yang lebih regional—pusat regional, bukan sekadar juru bicara," lanjutnya.

Source : intisari-online.com Eurasian Times

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x