"Autoinun itu enggak ada obatnya yah, tergantung bodinya bisa menerima apa enggak," katanya.
"Saya Oktober tahun lalu temenin di sana, kebetulan lagi di sana. Sekarang lagi di sini, rupanya dia enggak kuat nahan sakit dan mungkin sudah ajal," ucap Fenny.
Sementara itu, melansir Grid.id, Mark Sungkar mengatakan bahwa Jamila menderita autoimun sekitar enam bulan terakhir sebelum meninggal dunia
"Enam bulan terakhir, Jamilah menderita Autoimun," tulis Mark Sungkar melalui pesan singkat, Minggu (1/4/2018).
Mark Sungkar juga mengungkapkan rasa dukanya karena sang anak telah mendahuluinya di akun Instagram.
Ia meminta doa, agar kesalahan Jamilah selama hidup diampuni Yang Maha Kuasa.
"Inna Lillahi wa inna Ilaihi roji'un. Tgl. 31 Maret 2018, tepat pkl 13.45 waktu Amsterdam atau 18.45 WIB. Jamilah (anak saya) di RS. AMC Amsterdam telah menghadap Yang Maha Kuasa. Allahu Akbar," tulis Mark.
"Mohon doa semoga almarhumah diampuni segala dosa dan kesalahannya, diterima semua amal baiknya. Amin. Mohon dimaafkan jika ada kesalahan terutama bagi yg pernah mengenalnya," tulis Mark.
"Juga teman2 nya saat di SD Al-Azhar Kemandoran Jakarta. Terakhir Jamilah sedang berjuang sebagai 10 besar dari 250 peserta 'Internasional Future Urban Housing' Manusia berencana, Allah yg menentukan segalanya," tambahnya
"Mohon doa semoga almarhumah diampuni semua dosa dan kesalahannya," tulis Mark di akun Instagramnya.