Pendeta ini sudah lama memberikan pelayanan kepada umat di Distrik Beoga.
Dalam masa pelayanan itulah, Pendeta Jufinus menemukan banyak masalah yang membelenggu masyarakat setempat.
Dia mengungkapkan bahwa tak sedikit anak perempuan dan anak di bawah umur di wilayah itu jadi korban perbuatan tak senonoh KKB.
Anak-anak perempuan dan umumnya dibawah umur, dirudapaksa oleh para pria yang muncul dari semak belukar.
Mereka secara membabibuta melampiaskan hawa nafsu. Dan, bila dihadang maka nyawa imbalannya.
Selama ini, ungkap sang pendeta, ia bersama tokoh masyarakat tak bisa lagi mengatasi masalah yang satu ini.
Bahkan jika masalah tersebut diprosesadatkan, maka masyarakat sipil lagi-lagi jadi korban.
Oleh karena itu, katanya, masyarakat di Beoga tak bisa berbuat apa-apa. Mereka menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada TNI dan Polri.
Saat ini, katanya, Beoga seakan menjadi daerah hitam di Papua. Sebab tak ada lagi kebaikan yang dibalas dengan kebaikan.
Kebaikan warga sipil, katanya, justeru kerap dibalas dengan kejahatan oleh anggota KKB.
Oleh karena itu, lanjut dia, tak ada cara lain, kecuali menyerahkan masalah tersebut kepada aparat penegak hukum.