Secara jujur, katanya, ia sangat berterima kasih karena saat ini aparat TNI Polri telah masuk ke wilayah Beoga dan sekitarnya.
Ia juga berterima kasih karena TNI Polri telah bertugas di pedalaman Papua termasuk di Distrik Beoga.
Kehadiran TNI Polri ini, lanjut Pendeta Jufinus Wama, tentunya akan membawa harapan baru bagi keamanan dan kemajuan Papua.
Dalam video yang viral di media sosial, sang gembala umat ini mengungkapkan, bahwa selama ini mereka sama sekali tak dihargai lagi oleh KKB.
Pernyataan itu, katanya, bukan berarti para pendeta di Beoga dan wilayah lain di Papua, butuh penghargaan KKB.
Tapi perlakukan KKB di wilayah tersebut sama sekali tak bernorma, tak bermoral.
Bahkan pemerintah dan para tokoh masyarakat tak dianggap sama sekali oleh para pengacau itu.
Atas dasar itu, maka ia meminta TNI dan polisi senantiasa menyatu dengan masyarakat agar sama-sama memerangi KKB.
Saat ini, katanya, mayoritas penduduk di Papua mengutuk KKB, karena tindakannya amat meresahkan warga.
Aksi balas dendam KKB Papua tampaknya belum berakhir, setelah serang bandara Aminggaru kini perumahan guru dibakar habis.
Ia juga mengungkapkan, bahwa KKB sangat licik. Dalam pergerakannya, KKB biasa menyerang TNi Polri pada malam sebelum fajar menyingsing.