GridHot.ID - Sudah sejak lama, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menebar teror di papua.
Tak hanya terhadap warga sipil, KKB juga sering menebar teror pada aparat TNI-Polri.
KKB acap kali terlibat baku tembak dengan aparat kemanan Indonesia itu.
Korban jiwa pun berjatuhan dari kedua belah pihak.
Melansir Antara News, KKB menyerang personel TNI-Polri pada 1 Mei 2022 lalu.
KKB menyerang Personel TNI-Polri yang sedang mengamankan ibadah di Gereja Okbibab, Kampung Apmisibul, Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Dalam insiden itu, 2 anggota TNI-Polri mengalami luka tembak.
Jika ada kejadian seperti hal di atas, banyak yang bertanya-tanya, darimana KKB mendapatkan senjata.
Adakah jaringan internasional yang masuk hingga ke Papua, sehingga mobilisasi peralatan perang terus terjadi?
Apakah sindikat perang internasional itu menjangkau wilayah pedalaman, sehingga akses penyelundupan senjata demikian mudah?
Jawaban atas pertanyaan ini memang tak semudah membalik telapak tangan.
Tapi berangkat dari fakta sejarah, penyelundupan senjata itu bukan hal baru di tanah Papua.
Melansir Pos Kupang, ini terungkap dari video yang viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini.
Tersiar kabar bahwa kasus penyelundupan senjata api itu pernah terjadi beberapa waktu silam.
Bukan hanya senjata api yang berhasil diselundupkan ke tanah Papua, tapi pelatih berkebangsaan asing pun menyusup masuk ke daerah itu.
Bahkan kedatangan pria bule tersebut diantar langsung dengan pesawat khusus sambil membawa senjata api untuk dibagikan kepada KKB.
Anda mungkin tak percaya mendengar kabar ini. Tapi itu fakta yang terjadi di Papua beberapa waktu lalu.
Kabar tersebut langsung tersiar, sehingga dalam waktu yang tak terlalu lama, videonya pun viral di jagat maya.
Viralnya video itu bukan semata karena kehebatan penyusup berkulit putih masuk ke Papua.
Tapi sebaliknya, keberhasilan TNI Polri yang membekuk sang penyusup itu tanpa mendapatkan perlawanan sama sekali.
Bahkan musuh itu dibekuk saat yang bersangkutan tak siap menghadapi kemungkinan buruk tersebut.
Hebatnya, adalah yang membekuk pelatih perang berkulit putih tersebut, adalah pasukan elit kebanggaan NKRI, yakni Kopassus.
Dari video yang beredar, terungkap bahwa Kopassus berhasil mendeteksi keberadaan pria penyusup itu di wilayah pedalaman.
Dari titik itulah Kopassus mulai bergerak dan tak butuh waktu lama, pasukan elit Indonesia itu dengan mudah menangkap pria kulit putih tersebut.
Terungkap bahwa Kopassus merencanakan penyeragapan tanpa dideteksi oleh pihak mana pun.
Bahkan pria asing itu kaget bukan main kala dirinya tiba-tiba berhadapan dengan pasukan berseragam loreng di tengah hutan.
Padahal pria berkebangsaan asing itu, tinggal di markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Sejak pria itu ditangkap, modus yang dilakukannya pun, terbongkar seluruhnya.
Bahwa pada masa silam, sejumlah oknum tak bertanggung jawab di Australia, menyuplai senjata api ke Papua.
Pengiriman senjata api tersebut berbiaya tinggi. Sebab diantar dengan pesawat khusus yang tiba di Papua pada diri hari.
Dari video yang beredar, senjata api tersebut diisi dalam beberapa kotak senjata yang berukuran besar.
Ketika pesawat bermuatan senjata selundupan itu tiba di Papua, beberapa anggota KKB terlihat telah menanti di lokasi helipad.
Makanya sesaat setelah helikopter mendarat, beberapa pria langsung mengambilnya langsung dari dalam pesawat.
Ketika peti senjata itu hendak diturunkan dari lambung pesawat, beberapa pria telah siap menerimanya.
Begitu juga ketika peti kedua yang bermuatan senjata api diturunkan, kotak itu pun langsung diterima di pintu pesawat.
Terbetik kabar, bahwa penyelundupan senjata itu telah dilakukan berulang kali ke Papua.
Lantaran kasusnya terus terjadi, sehingga kabar itu sampai juga di pendengaran Panglima TNI.
Berdasarkan informasi tersebut, Kopassus pun diterjunkan ke Papua untuk memberangus tindakan tak bertanggung jawab itu.
Kisah perjalanan Kopassus ke markas persembunyian pria berkewarganegaan asing itu bukan isapan jempol.
Sebab pasukan khusus itu menempuh perjalanan nan jauh, ditempuh dengan susah payah serta memakan waktu cukup lama.
Rute yang ditempuh Kopassus tak hanya lewat udara, tetapi juga laut, sungai dan darat.
Ditambah dengan kehebatan personel, sehingga tim khusus itu tiba persis pada titik yang dituju.
Detik-detik kehadiran Kopassus itu, mencuri perhatian nitizen. Karena tiba pada waktu tengah malam, saat semua makhluk telah pulas tertidur.
Dalam situasi itulah, pria berkebangsaan asing tersebut diciduk. Ia ditangkap saat tertidur pulas.
Sejak pria itu ditangkap Kopassus, sejak itu pula Australia menghentikan seluruh pengiriman senjata api ke Papua.
Bahkan sejak itu pula, Australia tak melakukan lagi tindakan pelanggaran hukum, baik mendistribusi senjata api maupun tindakannya lainnya di Tanah Papua. (*)