Ketika suasana malam di Pos Keamanan itu tercipta, KKB belum meresponnya. Bahkan saat hari makin larut, tak ada tanda-tanda kalau KKB segera menyerang.
Makanya, pada malam itu suasana di Pos Keamanan tak bedanya dengan hari-hari sebelumnya. Tenang tanpa gejolak.
Akan tetapi, ketika hari mendekat pagi, tiba-tiba pergerakan KKB mulai terlihat walau masih samar-samar.
Terpantau dari teropong, KKB terus meringsek maju dengan memanfaatkan kesunyian malam.
KKB sepertinya lupa, kalau TNI Polri sesungguhnya punya siasat lebih jitu dalam hal peperangan.
Makanya, ketika KKB sudah berada pada posisi mengepung Pos Keamanan dengan kekuatan penuh, pada saat itulah TNI Polri mengambil sikap.
Dengan tindakan tegas terukur, para prajurit memberikan tembakan peringatan sehingga komplotan bersenjata itu pun terkejut.
Lantaran kaget mendengar bunyi tembakan, pasukan KKB lari kocar kacir mencari perlindungan.
Mereka berlari sambil melepaskan tembakan secara membabi buta. Walau bermaksud menyasar TNI Polri, tetapi cara menembaknya malah diarahkan ke segala penjuru.
Pada saat itulah TNI Polri terpaksa memberikan pelajaran dengan melepaskan tembakan terukur.
Atas tindakan itu, KKB pun panik. Sebab, awalnya berencana mengepung TNI Polri, tapi yang terjadi justeru mereka dikepung aparat kebanggaan NKRI.
KKB terkejut bukan kepalang. Sebab telanjur berinisiatif menyerang, sementara yang terjadi adalah mereka justeru diserang.
Lantaran kaget karena ditembak dari arah belakang, KKB lantas mengambil sikap untuk lari menyelamatkan diri. KKB gemetaran menghadapi siasat TNI Polri yang tak disangka-sangka.
Apalagi beberapa awak organik KKB yang ikut dalam penyerangan tersebut, keburu jatuh terkena timah panas.
Dalam situasi yang semakin terdesak, KKB akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke dalam hutan.
Atas sikapnya itu, kontak senjata di pagi hari itu pun terhenti, setelah KKB benar-benar tinggalkan kampung tersebut.
Suasana pun berangsur normal setelah prajurit TNI Polri kembali lagi ke kampung dan melanjutkan pemantauan keamanan sebagaimana hari-hari sebelumnya.
(*)
Source | : | Tribun Palu,Tribun Timur |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar