Gridhot.ID - KKB Papua tak pernah kehabisan tenaga untuk membuat onar di masyarakat.
Dikutip Gridhot dari Tribun Timur, para petinggi OPM sampai kesal dengan kelakukan para anggota KKB Papua karena menyusahkan warga dengan cara merampok.
Memang KKB Papua terkenal akan kebrutalannya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, KKB Papua bahkan tak segan-segan melakukan aksi penyerangan terhadap TNI-Polri.
Satu hal yang mengerikan, adalah menyuruh warga mengungsi supaya tidak terkena peluru nyasar.
Upaya pengungsian itu bukan dilakukan secara serentak, melainkan perlahan-lahan supaya tak dicurigai TNI Polri.
Namun ibarat pepatah, yang namanya kebusukan pasti akan selalu terbongkar, seperti itulah yang dialami KKB.
Tatkala mereka menyuruh warga segera meninggalkan honai, KKB lupa bahwa hari yang ditentukan itu bertepatan dengan hari pasar.
Sebagaimana biasa, yang namanya hari pasar, pasti warga selalu datang untuk menjual hasil pertaniannya guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Fakta ini terungkap dari video yang kini viral di media sosial. Pada video itu terlihat detik-detik suasana pasar yang sepi dari warga.
Pada hari pasar itu, beberapa orang warga sepertinya menghilang, karena tak kelihatan sejak pagi hingga siang hari.
Warga itu tidak berjualan, padahal biasanya mereka paling rajin memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan uang.
Setelah dicermati, ternyata ketidakhadiran warga pada hari pasar tersebut, ternyata sudah didahului dengan tanda-tanda.
Pertama, mereka tak terlihat berada di rumah selama beberapa hari belakangan. Honai-nya selalu tertutup, entah kenapa.
Kedua, sepanjang hari dalam satu dua hari terakhir, tak ada aktivitas sama sekali di honai yang ditempati.
Bahkan beberapa ternak yang biasanya ada di dekat rumah, juga tak terlihat sama sekali.
Ketiga, warga di kampung itu pun sepertinya berkurang jumlahnya dalam beberapa hari terakhir.
Dan, kondisi semacam ini tidak pernah terjadi selama ini. Kalau pun ada, itu hanya satu dua jam ketika warga berkebun.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Mei 2022 Bank BTN untuk Lulusan D3, Simak Persyaratan Lengkap Berikut
Sementara kejanggalan terakhir, adalah pada hari pasar tersebut, tidak semua warga datang berjualan hasil bumi.
Keadaan ini jauh berbeda dengan pekan-pekan sebelumnya, dimana warga sangat antusias kala setiap hari pasar.
Berangkat dari kondisi inilah yang kemudian memicu feeling TNI Polri untuk mulai waspada.
Hal janggal yang lainnya, adalah ketika warga itu tak berada di rumah, sejumlah pemuda malah banyak berkumpul di honai yang ditinggalkan.
Sementara para pemuda tersebut, sama sekali tak dikenal oleh TNI Polri yang bertugas di Pos Keamanan.
Selain itu, para pemuda juga tampak membawa senjata baik itu busur dan anak panah, maupun senjata api lainnya.
Fakta tersebut baru terkuak ketika TNI Polri melakukan pemantauan dengan menggunakan teropong nan canggih.
Yang menyeramkan lagi, adalah ketika hari mulai gelap, para pemuda di honai tepi hutan itu semakin bertambah jumlahnya.
Pada situasi inilah aparat TNI Polri mulai waspada dan mengambil langkah-langkah taktis untuk menghindari pelbagai hal yang tak diinginkan.
Akhirnya diputuskan, bahwa ketika hari mulai larut, prajurit TNI mulai menyebar ke sejumlah titik.
Bila di pihak KKB, mereka berkumpul pada tiga honai yang letaknya terpisah dan saling berjauhan, hal berbeda justru dilakukan TNI Polri.
Demikian juga ketika KKB berusaha mendekat ke Pos TNI dengan menyuruh warga tinggalkan rumah, yang dilakukan TNI Polri justeru sebaliknya.
Sebagaimana video yang viral di jagat maya tersebut, kala prajurit TNI meninggalkan Pos Keamanan, penerangan malam di pos pun dikurangi dan dibuat sedikit lebih gelap.
Situasi penerangan di Pos Keamanan itu hanya untuk mengelabui KKB bahwa aparat keamanan mulai istirahat dan tidur malam.
Ketika suasana malam di Pos Keamanan itu tercipta, KKB belum meresponnya. Bahkan saat hari makin larut, tak ada tanda-tanda kalau KKB segera menyerang.
Makanya, pada malam itu suasana di Pos Keamanan tak bedanya dengan hari-hari sebelumnya. Tenang tanpa gejolak.
Akan tetapi, ketika hari mendekat pagi, tiba-tiba pergerakan KKB mulai terlihat walau masih samar-samar.
Terpantau dari teropong, KKB terus meringsek maju dengan memanfaatkan kesunyian malam.
KKB sepertinya lupa, kalau TNI Polri sesungguhnya punya siasat lebih jitu dalam hal peperangan.
Makanya, ketika KKB sudah berada pada posisi mengepung Pos Keamanan dengan kekuatan penuh, pada saat itulah TNI Polri mengambil sikap.
Dengan tindakan tegas terukur, para prajurit memberikan tembakan peringatan sehingga komplotan bersenjata itu pun terkejut.
Lantaran kaget mendengar bunyi tembakan, pasukan KKB lari kocar kacir mencari perlindungan.
Mereka berlari sambil melepaskan tembakan secara membabi buta. Walau bermaksud menyasar TNI Polri, tetapi cara menembaknya malah diarahkan ke segala penjuru.
Pada saat itulah TNI Polri terpaksa memberikan pelajaran dengan melepaskan tembakan terukur.
Atas tindakan itu, KKB pun panik. Sebab, awalnya berencana mengepung TNI Polri, tapi yang terjadi justeru mereka dikepung aparat kebanggaan NKRI.
KKB terkejut bukan kepalang. Sebab telanjur berinisiatif menyerang, sementara yang terjadi adalah mereka justeru diserang.
Lantaran kaget karena ditembak dari arah belakang, KKB lantas mengambil sikap untuk lari menyelamatkan diri. KKB gemetaran menghadapi siasat TNI Polri yang tak disangka-sangka.
Apalagi beberapa awak organik KKB yang ikut dalam penyerangan tersebut, keburu jatuh terkena timah panas.
Dalam situasi yang semakin terdesak, KKB akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke dalam hutan.
Atas sikapnya itu, kontak senjata di pagi hari itu pun terhenti, setelah KKB benar-benar tinggalkan kampung tersebut.
Suasana pun berangsur normal setelah prajurit TNI Polri kembali lagi ke kampung dan melanjutkan pemantauan keamanan sebagaimana hari-hari sebelumnya.
(*)