“Karena sifatnya menular melalui droplet, kelelawar pemakan buah yang memiliki habitat dengan kuda, dapat melakukan buang kotoran atau urine yang akhirnya bercampur dengan rumput yang menjadi makanan kuda. Sehingga rumput yang akan dimakan kuda, telah terkontaminasi dengan virus tersebut,” jelasnya.
Laura menyebut, virus Hendra bisa menular ke manusia melalui kontak erat, disertai tingkat higienitas yang rendah.
Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan gejala:
- Demam
- Batuk
- Sakit pada tenggorokan
- Ensefalitis atau radang otak
Artinya, kondisi dengan jumlah terkendali namun dapat mengancam kesehatan masyarakat karena sewaktu-waktu bisa menyebabkan wabah.
Meski belum pernah ditemukan di Indonesia, Laura menyarankan, informasi yang ada sebaiknya dijadikan peringatan tersendiri.
Hal ini mengingat Indonesia juga memiliki hewan ternak yang tidak sedikit.
"Pemerintah juga harus menyadari dan mengawasi bagaimana surveillance-nya, bagaimana cara agar hewan termasuk kuda tidak terjangkit virus Hendra,” jelasnya.
(*)