GridHot.ID - Weton bukan sesuatu yang asing bagi sebagian besar masyarakat Jawa.
Bagi masyarakat Jawa, weton dipercaya berhubungan dengan banyak aspek kehidupan manusia.
Weton dipercaya berhubungan dengan aspek kehidupan seperti karakter, nasib, jodoh, peruntungan, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui weton, seseorang harus mengetahui penanggalan Jawa.
Dilansir dari Kompas.com, dalam penanggalan Jawa, terdapat istilah saptawara dan pancawara.
Saptawara terdiri dari Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sementara Pancawara atau pasaran terdiri dari Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Dilansir dari Sonora.id, menurut Primbon Jawa, ada 5 weton yang diramal akan berjaya di usia muda tapi miskin melarat di usia tua.
Penyebab surutnya rezeki para weton ini adalah sifat yang sulit diubah, mulai dari pesimis, boros, hingga pemarah.
Kendati demikian, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masa depan adalah misteri kehidupan yang tidak bisa diungkap secara akurat oleh ramalan.
Baca Juga: 5 Weton Ini Terlahir Istimewa, Tak Perlu Cemaskan Masa Depan
Agar ramalan buruk tidak terjadi, manusia harus terus berikhtiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam hidup.
Tanpa menunggu lama, berikut 5 weton yang berjaya di usia muda tapi miskin melarat di usia tua.
Rabu Kliwon
Menurut Primbon Jawa, weton Rabu Kliwon termasuk weton anak yang memiliki sifat boros.
Peruntungan yang dimiliki oleh anak dengan weton ini bisa dibilang kurang bagus bahkan buruk.
Ketika memiliki sejumlah uang, mereka tidak pandai menabung dan sehingga uang tersebut cepat habis.
Mereka selalu tergoda untuk berbelanja dan suka berfoya-foya menghamburkan uang demi kesenangan.
Hal ini bisa dilihat dari kelakuannya yang suka meminta uang dan senang jajan sejak kecil.
Minggu Pon
Berikutnya adalah Minggu Pon. Menurut Primbon Jawa weton Minggu Pon tergolong weton anak yang boros.
Baca Juga: Ini Daftar Weton-weton yang Konon Dijaga Ribuan Jin, Jumat Pahing Salah Satunya
Saat mereka dewasa, mereka sering mengalami masalah keuangan karena suka belanja barang-barang yang tak penting.
Ketika memiliki uang, mereka cenderung suka menghabiskan uang hanya untuk gaya-gayaan semata.
Mereka harus diajarkan sejak kecil agar bisa mengontrol keinginan untuk belanja dan menghabiskan uang di hal-hal yang tak penting.
Selasa Legi
Pemilik weton lahir Selasa Legi memiliki bawaan rezeki yang cepat habis alias boros.
Hal itu membuatnya terancam miskin permanen sampai usia tua, Selasa Legi berada pada naungan perhitungan lebu katiup angin.
Jadi kalau ada rezeki maka akan cepat habis karena boros dan penyebab lainnya.
Weton ini juga berada pada tahun Manurung Geni jadi disamping rezeki yang cepat habis kadang-kadang juga mengalami musibah.
Mereka sebenarnya pintar dalam perhitungan terutama di masa mudanya, bisa dikatakan bahwa orang Selasa Legi ini pintar tetapi nasibnya kurang mujur.
Baca Juga: Dinaungi Khodam Pelindung, Weton-weton Ini Dipercaya Punya Kesaktian
Harus lebih mendekatkan diri kepada. Sanga pencipta dan belajarlah untuk mengembangkan kemampuan.
Serta rajinlah menabung agar masa tua anda tidak miskin.
Minggu Legi
Pemilik weton Minggu Legi memiliki sifat yang pesimis. Ia selalu merasa tidak pernah ada kemajuan dalam hidupnya.
Padahal, dengan sedikit usaha dan kerja keras, pemilik weton ini akan maju dan sukses.
Saat beban hidupnya mulai menumpuk, maka weton ini akan mudah tersinggung dan marah.
Pemilik weton ini sebaiknya mulai terbuka dengan permasalahannya dan mulai menata hidup untuk berusaha dan bekerja keras.
Jumat Kliwon
Mereka yang memiliki weton ini sangat menakutkan ketika sedang marah, walaupun sebenarnya mereka sangat baik.
Tetapi ada batasan-batasan tertentu hingga membuat pemilik weton ini marah dan tak terkendali.
Namun yang perlu diingat semua manusia tentu bisa marah dan memiliki batasan tertentu untuk marah, sehingga kita harus saling menghormati.
Memahami keadaan dan latar orang lain sangat dibutuhkan agar kita dapat mencegah amarah. (*)
Source | : | Kompas.com,Sonora.ID |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar