Gridhot.ID - KKB Papua tak segan menghilangkan nyawa siapa saja yang nekat menghalangi mereka.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sudah berkali-kali serangan KKB Papua membunuh warga hingga aparat yang berjaga di sepanjang tahun 2022 ini.
Kini ada lagi kejadian pembunuhan yang dilakukan para kelompok separatis.
Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, kelompok separatis di Papua kembali melakukan aksi pembunuhan terhadap warga sipil.
Kali ini, korbannya adalah tukang ojek bernama Adil yang ditemukan tewas di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Kamis (9/6/2022).
Juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom mengakui kelompoknya bertanggungjawab atas tewasnya Adil.
Numbuk Telenggen mengklaim bertanggung jawab atas meninggalnya Adil, tak lama usai dibacok saat melintasi tanjakan Lapar di Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga.
"TPNPB di bawah pimpinan Peni Murib dan Komandan Operasi Numbuk Telenggen bertanggung jawab atas pembunuhan tukang ojek di Ilaga," ujar Sebby kepada Tribun-Papua.com, Jumat (10/6/2022) sore.
Tudingan spionase aparat gabungan TNI-Polri, alasan OPM membacok korban.
Polisi menyebut OPM sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), lantaran kerap meneror warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Sebby mengingatkan warga yang bekerja di wilayah pegunungan Papua untuk tidak beraktivitas.
Hal ini dialamatkan bagi tukang bangunan, tukang ojek, guru, mantri dan juga pekerja kemanusiaan non-Papua.
Pasalnya, bagi kelompok ini, wilayah pegunungan adalah medan perang melawan aparat gabungan.
"Kami sudah sampaikan bahwa orang imigran segera tinggalkan wilayah Perang di Papua," ujar Sebby.
"Tetapi kenapa mereka masih saja datang ke wilayah Perang untuk lakukan pekerjaan yang sudah dilarang oleh Pimpinan TPNPB?," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, tukang ojek bernama Adil, korban pembacokan orang tak dikenal (OTK) akhirnya meninggal dunia.
Adil menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas Ilaga, Kamis (9/6/2022).
"Setelah mendapat perawatan, korban akhirnya meninggal dunia pukul 16.27 WIT," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Puncak, Kompol I Nyoman Punia, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.
Belum diketahui secara pasti mengapa korban berada di lokasi tersebut.
Meski begitu, Polres Puncak masih melakukan penyelidikan terkait pelaku yang melakukan penganiayaan.
“Pelakunya masih didalami dan perlu dikumpulkan keterangan untuk mengetahui dari kelompok mana yang melakukan penganiayaan,” ungkapnya.
(*)