Lebih lanjut, Sahroni meminta agar Kepolisian membentuk tim khusus untuk mengusut seluruh pemasok amunisi kepada KKB di Papua.
Hal ini demi menghindari terulangnya hal yang sama di kemudian hari.
"Ini harus ditindak tegas, aparat yang bersangkutan harus diberi hukuman berat. Dan ini juga bukan pertama kalinya seorang aparat menjadi pemasok amunisi kepada KKB," ucapnya.
"Karenanya, menurut saya Kepolisian mungkin bisa bersama-sama dengan TNI membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas jaringan pemasok amunisi ataupun senjata kepada KKB. Selain itu juga sebaiknya diperketat pula aturan terkait kepemilikan maupun izin bersenjata par aparat khususnya di wilayah-wilayah tertentu," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi membongkar dugaan jaringan khusus pengadaan amunisi bagi kelompok kriminal bersenjata (KKB) setelah menangkap pelaku pembacokan berinisial FS di Intan Jaya, Papua beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan pemasok amunisi itu merupakan aparat.
Namun ia tak mau menjelaskan lebih lanjut mengenai asal institusi aparat itu.
"Tim gabungan berhasil mengamankan tersangka yang berinisial JS dan tersangka AK yang merupakan oknum aparat. Keduanya diamankan di Jalan Cendrawasi Kampung Yokatapa Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (7/6) sekitar pukul 17.40 WIT," kata Kamal kepada wartawan, Rabu (8/6).
(*)