"Inalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah berpulang seorang hamba Allah yang dititipkan menjadi putra kami, seorang cucu yang soleh bagi nenek dan kakeknya, seorang kakak yang begitu melindung bagi adik-adiknya," ucap Ridwan Kamil memulai pidatonya.
"Seorang teman yang begitu hangat yang selalu menolong sesamanya, seorang mahasiswa yag selalu cerdas mencari ilmunya dan seorang manusia yang selalu memuliakan manusia," ujarnya.
Saat prosesi pemakaman, pria yang akrab disapa Emil itu nampak tegar. Ia telah mengikhlaskan bahwa sang anak telah pergi untuk selamanya.
"Ananda Emmeril Kahn Mumtadz telah selesai tugas di dunia dengan paripurna dengan tidak kurang, tidak lebih, karena tidak ada satupun daun yang jatuh, ranting yang patah, kecuali atas izin Allah SWT," tuturnya.
Ia lantas mengucapkan berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta para pejabat-pejabat yang telah mendoakan maupun mengikuti takziah.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada sanak saudara, ulama dan masyarakat pada umumnya yang telah bersedia mendoakan almarhum Eril.
Ayah tiga anak itu juga meminta bagi orang yang mengenal eril agar memberitahunya jika ada hal-hal yang belum terselesaikan seperti utang piutang selama putranya hidup di dunia.
Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa ini merupakan 14 hari terpanjang dalam hidupnya.
Pasalnya, sejak Eril dinyatakan hilang pada 26 Mei 2022 di sungai Aare, Bern, Swiss, baru 14 hari kemudian jasad pria 22 tahun itu ditemukan.
Hari demi hari Ridwan Kamil habiskan untuk cemas mencari keberadaan sang putra di sungai Aare yang begitu panjangnya.
"Tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. Kami bertanya-tanya kenapa harus selama ini ya Allah, kenapa tidak begitu cepat agar lekas berlalu, agar kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru," ucapnya.
Tapi sekali lagi, ia menyadari bahwa waktu merupakan rahasia Tuhan yang tidak bisa dipecahkan oleh manusia.
Sekali lagi, ia mengucapkan terimaksih atas jutaan doa yang dilantunkan untuk Eril serta memohon maaf apabila anaknya memiliki kesalahan.
"Kami memohon dibukakan pintu maaf kepada almarhum Emmeril Kahn Mumtadz jika selama hidupnya ada ucapan, ada tindakan, ada hal-hal yang kurang berkenan," kata Ridwan Kamil.(*)
Source | : | tribunnews,Kompas.tv |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar