Dengan "bekal" prestasi yang telah didapatnya, Rifky memberanikan diri untuk mendaftar Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dibuka pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kehadiran beasiswa BIM memberi harapan kepada Rifky untuk berani bermimpi lanjutkan kuliah ke luar negeri.
Sebab, BIM terbuka bagi semua lulusan berprestasi yang berkeinginan melanjutkan studi di perguruan tinggi impian baik di dalam maupun luar negeri.
Saat mendaftar BIM, Rifky berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di tiga besar kampus terbaik di Kanada, yakni University of British Columbia (UBC).
Terkadang, ia bersenda gurau bersama temannya yang juga mempunyai mimpi untuk sama-sama kuliah di UBC.
Informasi BIM ini pun diperolehnya dua minggu sebelum penutupan sehingga persiapan yang dilakukannya sangat singkat.
Rifky meminta bantuan berupa bimbingan dan dukungan orang di sekitarnya agar persiapan lebih maksimal.
Persiapan IELTS, wawancara, dan esai berhasil diselesaikannya dalam kurun waktu dua minggu.
Remaja asal Jakarta ini sempat merasa tidak percaya diri karena nilai rata-rata rapor yang tidak terlalu tinggi.
Namun, Rifky berusaha untuk menulis esai yang terbaik, memberikan informasi mengenai prestasi-prestasi yang telah diraihnya, dan juga keinginan besar untuk menambah prestasi.
Berbagai kendala juga berhasil diatasinya berkat bantuan, motivasi, dan dukungan dari teman, guru, dan orangtuanya.
Berkat perjuangannya dalam meraih prestasi dan dukungan sekolah serta keluarga, Rifky dinyatakan lolos untuk melanjutkan kuliah di Kanada.