"Aku lelah dengan pertanyaan itu. Apa yang harus aku jawab?" ujar Livy.
"Aku tidak punya komentar untuk itu, terserah mereka mau hakimi aku kayak gimana," kata Livy pasrah.
Baginya, tak ada perbedaan dia menyangkal atau tidak karena orang tetap memiliki pemikiran sendiri.
"Orang akan selalu bicara, tak peduli apa yang kamu lakukan. Kalau misal kamu udah salah, kamu selalu salah," kata Livy.
Sebagai informasi, sejak kecil Livy selalu didaftarkan di sekolah internasional.
Hal itu juga yang menjadi alasan Livy kurang lancar berbahasa Indonesia.
Saat ini Livy diketahui melanjutkan kuliah S1 di Sydney, Australia.
(*)