Pria ini mengungkapkan kebingungannya terkait orang yang memulai fenomena tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa pastinya anak kecil tidak akan mengetahui makna filosofi mengapa mereka harus mengenakan toga.
"Karena sesungguhnya warna hitam toga itu menyimbolkan misteri kegelapan yang berhasil dikalahkan oleh wisudawan/ti sewaktu di perkuliahan," terangnya.
Pria ini juga menjelaskan bahwa dulu wisuda memiliki makna yang agung dan besar.
Berbeda dengan sekarang, makna wisuda sudah tergerus seiring bertambah maraknya anak mengalami peristiwa wisuda.
Ia juga turut memberikan saran agar acara tersebut perlu dikaji ulang manfaatnya.
"Jikalau boleh memberi saran, ada baiknya pelaksanaan acara serupa ini dikaji ulang kemanfaatannya... Pelepasan siswa masih bisa diselenggarakan secara sakral tanpa perlu anak-anak bergaya seolah mahasiswa yang telah usai skripsi atau sekadar mengikuti tren yang sedang viral," ungkapnya.
"Anggap saja sebagai bentuk penghargaan. Tergantung cara kita melihatnya dengan tetap men-sakralkan nama 'Toga'," kata warganet.
"Mungkin yang nggak mampu kuliah bisa merasakan juga memakai toga," terang warganet.
"Enjoy aja di bro. Masik haji aja, anak TK udah biasa. Pakai baju polisi di TK udah biasa. Apa mereka harus tahu dulu makna dari pakaian yang mereka pakai? Kan enggak bro," ungkap warganet.
"Dari dulu juga udah ada di tahun 1990 an," tambah warganet.