Di bawah pimpinan H. Malik Zain, Nasida Ria terus bersinar di industri musik Tanah Air hingga tahun 2000-an dengan penuh kegembiraan.
Sisi gembira itu salah satunya ditunjukkan dengan nuansa semarak dari kostum atau seragam yang mereka kenakan saat tampil di atas panggung.
Baju berwarna dan tetap berpedoman pada syariat Islam adalah ciri khas Nasida Ria hingga saat ini.
Diakui personilnya, nama Nasida Ria mulai mencuat setelah gelaran MTQ di Bandar Lampung pada 1975. Pada awal masa terbentuk, Nasida Ria belum lah memiliki album sendiri.
Album pertama mereka baru selesai di tahun 1978 dengan judul Alabaladil Mahbub.
Nasida Ria pun menandatangani kontrak dengan label Ira Puspita Record.
Semua anggota yang merupakan perempuan, lagu berisi pesan yang bisa diterima semua kalangan, dan nada yang mudah diingat, Nasida Ria pun menjadi primadona pada masa itu.
Sering Tampil di Luar Negeri
Penampilannya di Jerman kali ini sesungguhnya bukan hal yang baru. Pasalnya, mereka sudah kerap tampil di berbagai negara sejak puluhan tahun yang lalu.
Misalnya pada tahun 1988, Nasida Ria tampil di Malaysia untuk memeringati perayaan jatuhnya 1 Muharram.
Kemudian pada 1994, mereka turut tampil di Berlin, Jerman pada acara festival musik Islam internasional bernama Die Garten des Islam, dan 1996 pada Festival Heimatklange.