'Mereka menggunakan remote control. Jika ada pemeriksaan, mereka mematikan alat tersebut dengan menggunakan remote tadi,' ungkapnya
'Shinto menjelaskan para pelaku dengan sengaja menambahkan komponen elektrik remote control serta saklar otomatis pada dispenser SPBU, agar takaran takaran BBM tidak sesuai dengan jumlah yang dibeli oleh masyarakat'.
'Setiap pengisian 20 liter BBM, ada pengurangan takaran sekitar 500 mililiter atau setengah liter BBM,' jelasnya.
Shinto menambahkan dalam sehari pelaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp4 hingga 5 juta. Perbuatan itu dilakukan sejak tahun 2016 sampai dengan Juni 2022 dengan jumlah keuntungan sekitar Rp7 miliar," tulis akun instagram @kabarnegeri dalam caption videonya
Sejumlah warganet juga ikut meluapkan kekesalanya dan tidak sedikit pula yang memberikan komentar.
"Apa?? Ga ditahan??! Apa kabar nenek nenek yang cuma ambil buah coklat sampe bersimpuh tapi tetap ditahan??" ucap akun @febbyeryed***
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar