GridHot.ID - Kabar duka datang dari artis kolosal Ayu Anjani.
Dilansir dari TribunJabar, Ibu dan adik Ayu Anjani meninggal dunia dalam kecelakaan kapal tenggelam di Labuan Bajo.
Kapal yang tenggelam di Labuan Bajo itu ditumpangi ibu dan adik Ayu Anjani saat insiden tersebut.
Dalam kecelakaan yang menimpa kapal wisata tersebut, tiga dari 18 penumpang meninggal dunia.
Dihimpun dari Tribun Medan, kronologi kapal tenggelam di Labuan Bajo disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKPP) Maumere, Lalu Wahyu Efendi.
Dirinya menuturkan, Selasa (28/6/2022) tepatnya pukul 05.30 WITA, Kapal wisata KLM Tiana Liveaboard berangkat dari labuan Bajo menuju Pulau Padar.
Selanjutnya, kapal mengangkut total keseluruhan POB (Person On Board) sebanyak 24 orang. Dengan rincian 18 orang penumpang dan 6 orang ABK.
Sayangnya, setibanya di perairan Pulau Kambing Kapal Wisata Tiana diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Akibat gelombang tinggi, kapal pun terombang ambing dan mulai tenggelam pada koordinat 08°37'28.50" S - 119°42'31.93" E dengan Radial 231.58° dan Jarak 12.62 NM dari Pos SAR Manggarai Barat.
Ayu Anjani dan keluarga pun siap membawa musibah tenggelamnya kapal wisata Tiana Liveaboard ke meja hijau.
Hal ini berawal dari kecurigaan Ayu Anjani yang merasa ada kelalaian yang dilakukan oleh kru kapal wisata Tiana Liveaboard sehingga menyebabkan ibu dan adiknya tewas.
Sebagaimana diketahui dari Grid.id sebelumnya bahwa ibu dan adik artis Ayu Anjani menjadi korban meninggal dunia dari musibah tenggelamnya kapal wisata Tiana Liveaboard yang membawa wisatawan dari Labuan Bajo ke Pulau Padar.
Ayah Ayu Anjani, Saraswanto Abduljabbar mengatakan bahwa penyebab meninggalnya istri dan anaknya diduga kuat karena kelalaian kru kapal yang tidak mengutamakan keselamatan penumpang.
Kru kapal Tiana disebut tidak membantu para penumpang menyelamatkan diri sehingga membuat kedua korban terjebak di bawah badan kapal.
"Dengan segala cara akan saya kasuskan. Karena itu memang human error."
"Ada saksi mata, kapal Andalusia yang melihat kapal ini goyang," kata Saraswanto Abduljabbar, dikutip dari Intens Investigasi, Kamis (30/6/2022).
Ayu Anjani juga merasa demikian. Ia yakin bahwa ibu dan adiknya bisa selamat jika kru kapal membantunya keluar dari badan kapal.
"Yang bikin aku nggak terima adalah, karena kejebak di bawah, bukan karena berenang bukan karena naik Padar."
"Tapi karena kejebak di bawah nggak ada yang berani nyelametin," tutur Ayu Anjani.
Ayu telah menyiapkan kuasa hukum dan siap menuntut kru kapal Tiana dalam waktu dekat.
"Saya sudah ada pihak kuasa hukum."
"Saya mau usut tuntas juga masalah kelalaian kru kapal," papar Ayu Anjani.
Lebih lanjut, Ayu Anjani terlihat sangat menyesal karena dirinya tak berada di dekat sang ibu dan adik.
Pasalnya, Ayu Anjani yang juga memiliki bisnis travel cukup paham tentang kondisi laut di Taman Nasional Komodo (TNK).
"Aku kalau misalnya di sana aku pasti turun karena aku tahu banget Labuan Bajo lautnya gimana."
"Kelalaian juga, nggak ada yang nyelametin, mereka nyelametin diri sendiri," tutur Ayu Anjani.
(*)